Salin Artikel

Terkait Aplikasi Injil Berbahasa Minang, Gubernur Sumbar Tak Masalah Di-bully Netizen

Permintaan yang dilayangkan lewat surat dengan Nomor 555/327/Diskominfo/2020 tertanggal 28 Mei 2020 tersebut berisi tentang permintaan penghapusan Aplikasi Kitab Suci Injil Minangkabau itu menuai pro dan kontra di media sosial.

Sebagian netizen mem-bully kebijakan Irwan tersebut. Meski begitu, Irwan tak masalah dengan sikap netizen.

"Tidak masalah, ini kan menyangkut martabat orang Minang," kata Irwan kepada Kompas.com, Minggu (7/6/2020).

Irwan menyebut, ini bukan kali pertama dirinya di-bully netizen karena kebijakannya.

Irwan juga pernah mendapatkan tanggapan miring saat menerima turis China yang berwisata ke Sumatera Barat saat awal pandemi virus corona baru atau Covid-19.

Saat itu, Irwan menyambut langsung kedatangan para turis itu di Bandara Internasional Minangkabau.

Bantah intoleran

Menurut Irwan, persoalan Injil berbahasa Minang bukan masalah intoleransi, namun persoalan adat dan budaya Minangkabau.

Irwan mengatakan adat Minangkabau memiliki falsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.

Sehingga adat dan budaya itu melekat dengan agama Islam.

"Ini bukan persoalan intoleran, tapi masalah adat dan budaya Minangkabau," kata Irwan.


Politikus PKS itu mencontohkan suasana Provinsi saat perayaan Hari Raya Nyepi.

Seluruh orang, kata dia, menghormati perayaan itu dengan berdiam diri di rumah.

"Siapa pun harus menghormatinya di Bali itu. Begitu juga dengan Minangkabau dengan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Jangan diprovokasi," kata Irwan.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika menghapus aplikasi Kitab Suci Injil Berbahasa Minang.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyatakan, surat dikirimkan karena aplikasi itu dinilai menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/07/16013861/terkait-aplikasi-injil-berbahasa-minang-gubernur-sumbar-tak-masalah-di-bully

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke