Salin Artikel

Ayah, Ibu, dan Anak Meninggal, Satu Kampung Rapid Test, Ini Hasilnya

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya melakukan rapid test di Kampung Gubeng Kertajaya IX, Kecamatan Gubeng, Surabaya, usai terdapat tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser mengatakan, rapid test dilakukan secara serentak di sepanjang gang Gubeng Kertajaya IX.

"Ini sebagai langkah antisipasi karena ada pasangan suami istri dan salah satu anaknya yang meninggal," kata Fikser, di Balai Kota Surabaya, Kamis (4/6/2020).

Dalam pemeriksaan tes cepat ini, kata Fikser, terdapat 69 orang yang menjalani rapid test di sepanjang gang kampung Gubeng Kertajaya IX tersebut.

Dari hasil rapid test yang dilakukan, terdapat satu rumah yang dihuni lima orang dinyatakan reaktif.

"Mereka tinggal dalam satu rumah, ada lima orang, hasil rapid testnya reaktif. Saat ini ada yang sudah dibawa ke hotel ada yang diisolasi di rumah tersebut," ujar Fikser.

Ia memastikan, kawasan perkampungan tersebut akan menjadi prioritas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya untuk melakukan tes swab.

Hal itu dilakukan agar pihaknya mendapatkan hasil yang pasti mengenai status warga yang tinggal di Gubeng Keetajaya IX tersebut.

Dengan demikian, pihaknya dapat melakukan langkah-langkah tepat untuk menekan penyebaran Covid-19 di kawasan tersebut.

Fikser berharap, lima orang yang reaktif setelah menjalani rapid test mendapatkan hasil negatif melalui tes swab nantinya.


Namun, apabila dari lima orang yang reaktif tersebut terdapat yang positif setelah dites swab, maka pemkot akan merawat mereka di rumah sakit.

Sedangkan, apabila hasilnya positif tanpa gejala atau OTG, mereka akan diisolasi di Asrama Haji Surabaya.

"Ini langkah pemerintah kota bagaimana melakukan percepatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan kampung yang ada di sana," tutur Fikser.

Sebelumnya diberitakan, seorang ibu hamil meninggal dunia.

Kemudian di waktu yang hampir bersamaan, kedua orangtuanya yang tinggal serumah juga turut meninggal.

DW, anak kedua dari keluarga tersebut menceritakan, pada 26 Mei 2020, kakaknya dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di Rumah Sakit PHC Surabaya.

"Kakak saya sempat dibawa ke Rumah Sakit Puri Raharja Surabaya, sempat di-rapid test hasilnya negatif," ujar DW.

Karena belum juga sembuh ditambah mengalami sesak napas, kakaknya dibawa ke Rumah Sakit PHC Surabaya hingga akhirnya dinyatakan positif Covid-19, kemudian meninggal dunia.

Sementara itu, pada 29 Mei 2020, ayah dan ibunya dibawa ke Rumah Sakit Islam Surabaya dan diisolasi di satu ruang perawatan.

Esok harinya, ayah DW meninggal dunia, disusul ibunya juga meninggal dalam jangka waktu yang hampir bersamaan.

"Ayah dan ibu saya belum sempat di-swab, jadi statusnya PDP," ujar dia.

DW mengaku pasrah atas apa yang terjadi pada keluarganya karena semua merupakan takdir dari Tuhan.

https://regional.kompas.com/read/2020/06/05/05332671/ayah-ibu-dan-anak-meninggal-satu-kampung-rapid-test-ini-hasilnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke