Salin Artikel

Pemkot Surabaya Kirim Utusan ke BKD Jatim karena Belum Dapat Daftar Peserta Pelantikan Kepala Sekolah

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menyurati Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jatim untuk meminta data pelantikan kepala sekolah dan pengawas seluruh Jatim, Selasa (2/6/2020) kemarin.

Namun, sampai hari ini, Pemkot Surabaya belum mendapatkan jawaban dari BKD maupun Dinas Pendidikan Jatim terkait data peserta.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser mengatakan, data peserta yang ikut dalam pelantikan itu diperlukan untuk kepentingan pelacakan dan antisipasi penanganan Covid-19 di Surabaya.

"Belum ada (jawaban). Jadi, kami kirim (surat) dan minta penjelasan itu, karena kepentingannya adalah melakukan tracing nantinya. Tapi, sampai sekarang kami belum dapat itu," kata Fikser, saat dihubungi, Rabu (3/6/2020).

Ia berharap, Pemprov Jatim bisa secepatnya memberikan data nama dan alamat peserta agar dapat memudahkan pemkot dalam melakukan tracing.

Sebab, pihaknya tidak tahu siapa saja yang jadi dan diundang dalam acara pelantikan tersebut.

Sejauh ini, pihaknya hanya melakukan tracing terhadap sejumlah orang yang berada di sekitar lokasi digelarnya pelantikan, salah satunya juru parkir di lokasi tersebut.

"Hanya kan kami tidak tahu petugas yang dari Surabaya dan ada di situ siapa saja," kata dia.

Karena belum mendapat jawaban, Fikser mengaku, akan mengirim utusan untuk mendatangi kantor BKD Jatim di Surabaya.

Hal itu dilakukan agar bisa segera melakukan tracing di lapangan.


Penelusuran lapangan ini penting dilakukan agar pihaknya bisa melakukan rapid test, untuk bisa mengetahui kondisi mereka. 

Termasuk, melakukan langkah dan tindakan terbaik yang mesti dilakukan secepatnya dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Hari ini akan ada utusan dari kami ketemu BKD Provinsi untuk meminta data itu. Kami memilih jemput bola daripada menunggu. Karena ini kan berkejaran dengan waktu, semakin ditunda maka akan semakin terjadi," kata Fikser.

Ia menegaskan, Pemkot Surabaya terus fokus untuk bisa menekan dan menyelesaikan pandemi Covid-19 mengingat jumlah kasus corona di Surabaya cukup tinggi.

Pelantikan pengawas dan kepala sekolah tingkat SMA seluruh Jawa Timur itu diadakan di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim pada 20 Mei 2020.

Video pelantikan itu viral di media sosial dan disebut berpotensi sebagai klaster baru penyebaran Covid-19 di Surabaya.

Dalam pelantikan itu, disebut 240 peserta yang hadir dilantik secara bergelombang.

Beberapa hari setelah pelantikan, salah satu peserta itu meninggal. Peserta itu dimakamkan di Jombang.

Selain itu, terdapat peserta yang dinyatakan positif Covid-19 di Mojokerto. Peserta itu sedang dirawat di RSUD Kota Mojokerto.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi telah mendapatkan kabar meninggalnya seorang pengawas asal Jombang itu pada Senin malam.

Tapi, ia belum bisa memastikan peserta itu terinfeksi Covid-19 atau tidak.

"Sebagai tindakan antisipasi, kami minta seluruh peserta pelantikan kepala sekolah saat itu melakukan rapid test," kata Wahid, saat dikomfirmasi, Selasa (2/6/2020).

https://regional.kompas.com/read/2020/06/03/15522301/pemkot-surabaya-kirim-utusan-ke-bkd-jatim-karena-belum-dapat-daftar-peserta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke