Dalam video amatir yang diperoleh Kompas.com, Senin malam, terlihat ibu-ibu di Desa Parumaan itu menolak petugas keamanan dan medis yang akan menyiapkan sarana pengambilan swab tes.
Ibu-ibu itu menghalangi-halangi para petugas hingga memecahkan perabot dapur mereka.
Mereka tidak mau jalani swab tes karena selama ini tidak pernah keluar kampung halaman.
Selain merusak perabot dapur, ibu-ibu itu juga melempar beras dan jagung ke arah para petugas Covid-19.
Aksi penolakan itu pun jadi reda saat petugas memberikan penjelasan maksud dan tujuan pengambilan sampel swab.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Sikka, Petrus Herlemus, membenarkan aksi penolakan dari para ibu di Desa Parumaan, saat para petugas akan melakukan pengambilan spesimen swab itu.
Petrus mengatakan, pada Sabtu (30/5/2020), warga Desa Parumaan juga menolak para petugas yang hendak melakukan pengambilan swab di wilayah itu. Petugas pun pulang tanpa hasil.
Petrus mengatakan, setelah ada pendekatan, ibu-ibu yang menolak pun mau jalani swab tes.
"Spesimen swab yang telah diambil akan kirim ke Kupang dalam waktu dekat," ungkap Petrus kepada Kompas.com, melalui sambungan telepin, Senin malam
https://regional.kompas.com/read/2020/06/02/08061591/para-ibu-ini-tolak-tes-swab-dengan-merusak-perabot-rumah-tangga