Salin Artikel

Kawal Penerapan "New Normal", Polda Sumbar Turunkan 6.000 Personel

Penerapan new normal sesuai dengan skenario yang ditetapkan pemerintah pusat.

Pemerintah pusat menunjuk Provinsi Sumatera, DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Gorontalo, sebagai wilayah pertama yang menerapkan konsep new normal.

"Polda Sumbar tentu sangat mendukung kegiatan new normal tersebut. Karena kegiatan ekonomi harus berjalan," ujar Kapolda Sumbar Inspektur Jenderal (Irjen) Toni Harmanto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (28/5/2020).

Toni menjelaskan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan Covid 19 telah membuat aktivitas perkantoran dibatasi.

Namun, pembatasan itu tak bisa dilakukan terus menerus. Sebab, roda ekonomi masyarakat harus tetap bergerak.

Menurut Toni, Polda Sumbar dan jajaran siap mendukung skenario new normal, agar aktivitas ekonomi kembali bergerak.

Dukungan itu, kata Toni dibuktikan dengan mengerahkan 6.000 personel kepolisian untuk mengawal skenario new normal.

Sebagian besar personel, kata dia, telah dikerahkan sejak Operasi Ketupat dan Operasi Aman Nusa II.

"Operasi Ketupat untuk pengamanan Ramadhan dan Idul Fitri. Sementara Operasi Aman Nusa yang juga mengawal penanganan Covid-19," kata Toni.


Saat penerapan new normal, polisi akan memastikan masyarakat mematuhi protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona baru atau Covid-19.

Para pelaku usaha, kata dia, juga diberi keleluasaan dalam beraktivitas, seperti melakukan perjalanan antarkota dalam provinsi. Polisi akan mendata para pelaku usaha di setiap posko.

"Jadi akan ada pengecualian kepada mereka keluar masuk karena ada aktivitas dan kegiatan perekonomian. Supaya ekonomi kita terus berjalan," kata Toni.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan Sumbar akan menghadapi kondisi new normal usai PSBB tahap II berakhir pada 29 Mei.

New normal merupakan suatu kehidupan dengan kebiasaan baru dengan menerapkan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

“Kita tidak mungkin berdiam diri terus di rumah, mungkin sudah banyak yang protes, jenuh, apalagi menyangkut persoalan ekonomi,” ungkap Irwan.

https://regional.kompas.com/read/2020/05/28/11534411/kawal-penerapan-new-normal-polda-sumbar-turunkan-6000-personel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke