Salin Artikel

Kronologi Bentrok Warga Dua Desa di Tapanuli Selatan: Dipicu Tembakan dari Senjata Mainan hingga Massa Bakar Rumah dan Motor

Bentrok berawal dari aksi salah satu kelompok warga yang menembaki pengendara dengan menggunakan senjata mainan anak saat melintas di jalan.

Akibat dari kejadian itu, satu unit rumah warga dan sepeda motor dibakar.

Juga lima warga dari Desa Huraba dan Kelurahan Pintu Padang yang bertikai mengalami luka terkena tembakan senapan angin.

Serta, satu personel polisi terkena lemparan batu.

Sekelompok warga Desa Huraba tembaki pengendara

Dari informasi yang didapat, kronologi kejadian yang berujung bentrok tersebut diawali adanya aksi sekelompok warga dari Desa Huraba yang menembaki pengendara saat melintas di jalan dengan senjata mainan anak, Selasa (26/5/2020) sore.

Pengendara yang terkena tembakan merasa tidak senang dan terlibat cekcok dengan kelompok warga Desa Huraba.

Saat itu, kebetulan melintas seorang warga yang berasal dari Kelurahan Pintu Padang yang masih bertetangga dengan Desa Huraba.

Melihat cekcok tersebut, warga yang diketahui berinisial AP itu mencoba melerai dan menegur kelompok warga Desa Huraba.

Warga Kelompok Desa Huraba yang ditegur merasa tidak suka dan melakukan perlawanan.

Aksi saling serang warga dua desa

Dari tayangan video viral yang beredar di media sosial, AP warga Kelurahan Pintu Padang tampak dipukuli dan dikeroyok kelompok warga Desa Huraba hingga terjatuh di pinggir jalan.

Mendapat perlakuan itu, AP melaporkan kejadian itu kepada warga di Kelurahan Pintu Padang.

Dan sejumlah massa dari Kelurahan Pintu Padang mendatangi Desa Huraba dan melakukan perusakan.

Kemudian, kelompok warga dari Desa Huraba balas menyerang. Aksi saling lempar pun terjadi.

Hingga, kelompok warga dari Desa Huraba merusak dan membakar satu rumah serta satu sepeda motor milik warga Pintu Padang.

Pukul 20.00 WIB aksi saling lempar terus berlanjut dan warga membakar ban bekas hingga memblokade jalan dan menyebabkan kemacetan.

Mobil Pemadam Kebakaran milik Pemkab Tapanuli Selatan pun diturunkan untuk memadamkan api yang masih menyala.

Hingga pukul 22.00 WIB, Suasana sedikit mereda, namun kedua kelompok masih berkumpul di masing-masing lokasi.

Kepala Polisi Resor Tapanuli Selatan Ajun Komisaris Besar Roma Smaradhana bersama Komandan Kodim 0212/Tapanuli Selatan Letkol Inf Akbar pun turun dan berusaha meredam kedua belah pihak.

Kondisi mereda, perwakilan dua belah pihak diundang untuk melakukan mediasi.

Disaksikan Kapolres, Dandim, pihak Pemkab Tapsel dan Tokoh Masyarakat setempat, warga sepakat untuk berdamai serta mengakhiri permasalahan tersebut.

Satu polisi kena lemparan batu

"Satu personel kita dari Polsek Batang Angkola juga mengalami luka akibat terkena lemparan batu. Begitu juga warga dari desa dan kelurahan yang bertikai ada yang terluka terkena tembakan senapan angin. Pemicunya gara-gara mainan tembak-tembakan," ungkap AKBP Roman kepada wartawan usai melakukan mediasi dengan warga dari dua belah pihak di Mapolsek Batang Angkola, Rabu (27/5/2020) dini hari.

Roman juga menegaskan, pihaknya sudah melakukan upaya mediasi dengan menghadirkan warga dari dua belah pihak yang bertikai.

"Warga sudah sepakat untuk berdamai. Namun untuk pelaku perusakan dan pembakaran tetap akan Kita proses hukum," kata Roman.

Hingga Rabu (27/5/2020), situasi sudah dapat diatasi. Kondisi arus lalu lintas, sudah mulai normal.

Puluhan personel dari Polres Tapanuli Selatan, Brimob dan TNI tampak masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi terjadinya hal serupa.

https://regional.kompas.com/read/2020/05/28/06050001/kronologi-bentrok-warga-dua-desa-di-tapanuli-selatan--dipicu-tembakan-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke