Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Cerita Pemburu Tersesat 5 Hari di Hutan | WNA Australia Dirompak dan Telantar di Laut

KOMPAS.com - Kisah seorang pemburu rusa yang bertahan hidup setelah tersesat lima hari menjadi berita yang paling banyak dibaca hari kemarin.

Pemburu yang bernama Mulyadi itu ditemukan dalam kondisi lemas dan segenggam beras berada di tangannya.

Selain itu, berita tentang penjarahan sebuah kapal milik warga negara asing (WNA) Australia juga jadi sorotan.

Korban diduga kehilangan sejumlah peralatan kapal dan uang sebesar Rp 700 dollar Singapura. 

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Mulyadi ditemukan dalam keadaan lemas dan kebingungan setelah tersesat sejak Kamis (21/5/2020).

"Korban ditemukan pada Senin sore," kata Komandan Tim SAR Gabungan dari Kantor SAR Bengkulu Masrul lewat keterangan tertulis, Selasa (26/5/2020).

Masrul menceritakan, Mulyadi bertahan hidup dengan memakan bekal beras yang dibawanya dan minum air dari lumut hutan. 

"Saat ditemukan korban tengah mengonsumsi beras yang tinggal sisa satu genggam dan meminum air dari lumut yang ada di hutan," kata Masrul.

Baca selengkapnya: 5 Hari Hilang di Hutan, Pria Ini Makan Beras dan Minum Air dari Lumut untuk Bertahan Hidup

Bupati Ogan Ilir Ilyas Panji Alam menegaskan, 109 tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) Ogan Ilir Sumatera Selatan yang sudah dipecat tak akan dipekerjakan lagi.

Ilyas beralasan, tuntutan mereka dalam aksi demo mogok kerja minggu lalu tersebut mengada-ngada, tidak sesuai kenyataan di lapangan.

“Seperti saya katakan, demo itukan mengada-ada, silahkan dicek, (dikatakan) APD-nya minim, siapa bilang? Cek lah di sana ada ribuan," kata Ilyas di Komplek Pemkab Ogan Ilir Selasa (26/5/2020) kemarin.

Baca selengkapnya: Bupati Ogan Ilir Tegaskan Tidak Akan Menerima 109 Tenaga Medis yang Sudah Dipecat

Seorang WNA Australia, Tadeusz Novysky (70) sekaligus pemilik kapal bernama lambung Hoopla telantar selama tiga hari sejak menjadi korban perompakan, Minggu (24/5/2020).

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad (Pandra) mengatakan, Tadeusz diduga jadi korban perompakan di sekitar perbatasan Ogan Komering Ilir (OKI) dengan Lampung.

"Korban juga kehilangan uang sebesar 700 dollar Singapura," kata Pandra.

Baca selengkapnya: Kapal Yacht Dibegal di Perairan Lampung, Pemilik Kelaparan dan Uang 700 Dollar Raib

Akun Twitter @cakasana, yang diketahui milik seorang dokter di RS Royal Surabaya, membuat heboh masyarakat.

Pasalnya, akun tersebut menyatakan bobroknya penanganan wabah corona di Surabaya.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser, memastikan, Pemkot Surabaya telah maksimal dan transaparan dalam menghadapi wabah tersebut.

Termasuk sudah membantu baju alat pelindung diri (APD) sebanyak 82.651 buah kepada 50 rumah sakit rujukan dan non-rujukan serta Labkesda.

Baca selengkapnya: Seorang Dokter Cuit di Twitter Bobroknya Penanganan Corona di Surabaya, Ini Reaksi Pemkot

Kapolres Rembang AKBP Dolly A Primanto mengatakan, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi telah mempersiapkan pengganti Iptu SY, sebagai Kapolsek Gunem. "Ya benar, Pak Kapolda tengah mempersiapkan penggantinya," singkatnya.

Seperti diketahui, Iptu SY diduga mabuk saat mengendarai sebuah mobil Isuzu Panther bernopol L 1476 GK.

Mobil tersebut oleng dan menghantam rumah warga di Desa Bangunrejo, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Senin (25/5/2020) malam.

Dua warga diketahui tewas dalam kecelakaan tersebut.

Baca selengkapnya: Polda Jateng Dalami Dugaan Mabuk Kapolsek yang Tabrak Rumah di Rembang

(Penulis: Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya, Kontributor Bengkulu, Firmansyah, Kontributor Surabaya, Ghinan Salman, Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor: Dony Aprian, Robertus Belarminus, Teuku Muhammad Valdy Arief, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2020/05/28/05290081/-populer-nusantara-cerita-pemburu-tersesat-5-hari-di-hutan-wna-australia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke