Sebelumnya, puluhan warga Sorong ini melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19 yang merupakan pasangan suami istri berinisial MA dan B positif.
Pasangan ini terjangkit dari dari klaster Ijtima Ulama Gowa.
MA melakukan kontak dengan warga saat berada di masjid tak jauh dari tempat tinggalnya.
Kepala Puskesmas Malawei Alfiana Marta Udang mengatakan, 55 warga menolak rapid test karena takut jika hasilnya reaktif, mereka harus melakukan isolasi dan tidak bisa bekerja.
Hal tersebut tentu saja akan memengaruhi pendapatan mereka.
"Ada alasan takut. Setelah rapid test dinyatakan positif, mereka akan diisolasi. Kebutuhan biaya kontrak rumah tidak ada yang menanggung," ujar Alfiana, Rabu (20/5/2020).
Alfiana mengatakan, untuk menghindari petugas, warga juga sengaja menggembok gang menuju permukiman mereka, serta menuliskan "Lorong I Lockdown, Dilarang Masuk".
Petugas kesehatan berusaha membujuk puluhan warga, hingga akhirnya mereka sepakat untuk di-rapid test, Kamis (21/5/2020).
https://regional.kompas.com/read/2020/05/20/20021231/kontak-dengan-pasien-positif-55-warga-tolak-rapid-test-pintu-masuk-digembok