Salin Artikel

Berdesakan, Petugas Bubarkan Kerumunan Warga yang Beli Baju Lebaran

Warga berdesakan membeli pakaian baru untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 2020.

Puluhan aparat gabungan dari Polres Kota Mataram, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perdagangan, dan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 rutin menertibkan kerumunan di sejumlah toko.

Khususnya, toko yang melanggar aturan pencegahan Covid-19, seperti menyediakan fasilitas cuci tangan, alat pemindai suhu, pengunjung memakai masker, dan membatasi jumlah pengunjung di dalam ruangan.

"Sebagian besar toko pakaian ini tidak membatasi jumlah pengunjung, kerumunan ada di mana-mana, dan mestinya toko mereka tutup pukul 21.00 WITA, ini masih banyak yang buka, kami harus menertibkan mereka untuk mencegah penularan Covid-19 di Kota Mataram," kata Kasat Samapta Polres Kota Mataram Gede Sumadra saat memimpin penertiban bersama Satgas Covid-19 pada Senin.

Sejumlah pedagang langsung menutup pintu tokonya saat mendengar petugas datang. Cara itu dilakukan mengelabuhi petugas, padahal masih ada pembeli di dalam toko.

Tapi, petugas mengetahui hal itu. Mereka pun meminta masyarakat yang berkerumun di dalam toko untuk keluar.

"Jam malam sudah berlaku bapak-bapak ibu- ibu, sebaiknya segera keluar dan meninggalkan lokasi, hindari kerumunan tetap jaga jarak dan menggunakan masker, ini demi kebaikan kita bersama, " kata Sumdra dan sejumlah petugas lainnya.

Sontak, warga berlarian meninggalkan toko dan tak jadi membeli pakaian. Beberapa di antara mereka buru-buru menyelesaikan pembayaran.

Mariam, warga Kecamatan Gerung, Lombok Barat, mengaku sengaja mendatangi pusat perbelanjaan di Mataram. Ia ingin membelikan pakaian untuk anaknya.

"Saya bersama anak anak, maunya beli baju lebaran, karena itu sudah tradisi," kata Mariam warga Kecamatan Gerung, Lombok Barat.


Tak cuma toko kecil, aparat gabungan juga menutup gerai Matahari di Mall Epicentrum Lombok. Warga yang sedang berbelanja di gerai itu langsung bubar saat melihat aparat datang.

Sementara itu, Humas Mall Epicentrum Evalina M Siregar mengatakan, penerapan jaga jarak bagi pengunjung telah diterapkan.

Sebagai salah satu gerai yang paling banyak dikunjungi, Matahari membatasi 500 pengunjung dalam sehari.

Selain itu, pengunjung harus antre, menggunakan masker, dan cuci tangan sebelum belanja.

"Semua aturan itu kami jalankan, mulai dari masuk ke mall, pengunjung harus cuci tangan, mengunakan masker, petugas kami mengecek suhu tubuh mereka, yang suhu tubuhnya lebih dari 37,5 derajat celcius dilarang masuk mall, kami tidak mau ada yang tertular Covid-19 di sini," katanya.

Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Mataram Ahmad Dani ikut dalam penertiban hari itu. Ia mengatakan, tim gabungan akan terus memantau kerumunan di pusat perbelanjaan.

Jika kerumunan dinilai berlebihan, tindakan tegas pun akan diambil.

"Kalau masyarakat susah diatur dan pengelola toko pakaian tidak disiplin akan diambil tindakan tegas, menutup usaha mereka. kali ini kami masih memberikan waktu," jelas Dani.

Sebanyak 374 kasus positif Covid-19 tercatat di Provinsi NTB hingga Senin (18/5/2020). Sedangkan, 139 kasus berasal dari Kota Mataram.

https://regional.kompas.com/read/2020/05/19/21250231/berdesakan-petugas-bubarkan-kerumunan-warga-yang-beli-baju-lebaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke