Salin Artikel

TPU di Samarinda Longsor, 100 Makam Rusak Parah

Longsor sepanjang kurang lebih 50 meter yang merusak sekitar 100 makam dipicu hujan deras yang melanda Kota Samarinda beberapa hari terakhir.

Kejadian tersebut membuat warga sekitar panik dan meninjau lokasi melihat makam keluarga.

Data Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda ada sekitar 3.000 makam berada di lokasi seluas dua hektar itu.

Kondisi tanah TPU yang curam, membuatnya mudah bergerak. Tak ada penurapan di lereng TPU membuat wilayah tersebut rawan longsor sewaktu-waktu.

Kepala BPBD Samarinda, Hendra mengatakan sudah melaporkan ke Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) dan sudah ditinjau.

“Tapi disarankan untuk tidak dipergunakan lagi karena berada di patahan bumi. Itu daerah patahan, enggak bisa di apa-apain. Tanahnya memang bergerak karena profil bumi,” ungkap Hendra kepada Kompas.com di Samarinda, Jumat (15/5/2020).

Karena itu, sedang dipersiapkan lokasi pemindahan. Hanya saja itu menjadi tugas Disperkim untuk menindaklanjuti.

“Soal bencananya, kami gotong royong merapikan dan perlu menjelaskan ke masyarakat bahwa lokasi itu memang tidak layak,” terang Hendra.

Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rancangan Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Samarinda, sudah menetapkan kelurahan Selili sebagai lokasi rawan bencana karena berada di wilayah kemiringan.

Hanya saja, rencana relokasi pemukiman warga tidak kunjung terealisasi.

https://regional.kompas.com/read/2020/05/15/19001671/tpu-di-samarinda-longsor-100-makam-rusak-parah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke