Salin Artikel

RSUD Kanujoso Balikpapan Deteksi Covid-19 Pakai TCM, Ini Bedanya dengan PCR

SAMARINDA, KOMPAS.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanujoso Djatiwibowo di Balikpapan, Kalimantan Timur, mulai menggunakan alat tes cepat molekuler (TCM) untuk mendeteksi virus corona atau Covid-19.

Alat tersebut, jauh sebelum corona, sudah tersedia dua unit di RSUD Kanujoso dan Puskesmas Klandasan, Balikpapan untuk tuberkulosis (TBC) dan HIV.

Namun, alat itu di-upgrade untuk tes virus corona menggunakan cartridge yang dikirim Kementerian Kesehatan.

Direktur RSUD Kanujoso Edy Iskandar mengatakan, hasil tes alat tersebut sama dengan uji swab PCR.

“Tingkat akurasi sensitifitasnya bisa mencapai 90 persen. Sudah sama dengan PCR. Hanya tes PCR lebih masih manual jadi butuh waktu lama. Alat ini lebih praktis,” ungkap Edy melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Selasa (12/5/2020).

Edy menjelaskan pasien akan diambil sampel cairan di tenggorokan paling belakang, di masukan ke dalam cartridge, kemudian dimasukan ke dalam alat TCM untuk diproses.

Dalam waktu 45 menit alat tersebut sudah bisa membaca cairan tersebut mengandung virus atau tidak.

“Kalau mengandung virus berarti pasien tersebut positif corona. Atau hasil negatif berarti tidak terinfeksi,” terang Edy.

Bedanya dengan rapid tes, kata Edy sangat jauh. Rapid tes hanya menguji antibodi seseorang apakah reaktif atau non-reaktif menggunakan sampel darah. Karena itu, tingkat akurasi pun jauh, hanya 50 sampai 60 persen saja.

Tahap pertama, Kemenkes sudah mengirim 60 cartridge TCM untuk uji virus corona di RSUD Kanujoso. Selanjutnya akan dikirim lagi untuk tahap dua.

“Tahap dua dalam proses. Kami gunakan yang ada dulu (cartridge). Satu cartridge untuk satu pasien. Jadi kalau 60 cartridge hanya 60 pasien saja,” jelasnya.

Ke-60 cartridge tersebut akan di fokus ke pasien baru. Sebab, semua pasien lama sudah diambil sampelnya dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.

“Ke depan, jika ketersedian cartridge ini banyak maka RSUD di Balikpapan tak akan mengirim sampel lagi ke BBLK Surabaya dan Jakarta,” terang Edy.

Diketahui, hingga Selasa total pasien positif Covid-19 di Balikpapan sebanyak 24 orang yang masih di rawat, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 55 orang, dan orang dalam pemantauan (ODP) 253 orang.

https://regional.kompas.com/read/2020/05/12/21122381/rsud-kanujoso-balikpapan-deteksi-covid-19-pakai-tcm-ini-bedanya-dengan-pcr

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke