Salin Artikel

Kasus-kasus Warga Meninggal Mendadak Saat Pandemi, Masih Memegang Setir dan Usai Mudik dari Tangerang

Belum dipastikan apakah mereka meninggal lantaran terpapar Covid-19 atau bukan.

Namun beberapa korban menunjukkan gejala-gejala corona seperti sesak napas.

Hampir dalam semua kasus kematian tersebut, petugas harus mengenakan alat pelindung diri (APD).

Sutiyo berangkat bersama seorang sopir, Sumadi (60), warga Desa Sentul, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Sabtu (25/4/2020).

Sesampainya di Temboro pukul 13.30 WIB, sang sopir Sumadi merasakan sesak napas dan minta istirahat.

Sesaat kemudian, mereka pulang ke Jombang.

Tiba di lampu merah Dumpil, Desa Bagi, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, pukul 14.36 WIB, Sumadi mendadak tak sadarkan diri.

Dia meninggal dalam posisi duduk dan masih memegang setir.

Sutiyo dan dua anaknya langsung keluar dari mobil dan meminta bantuan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi mengatakan, tim BPBD bersama tim RSUD Caruban sudah membawa jenazah sopir itu ke rumah sakit.

"Kami membawa jenazah korban dengan APD lengkap dan standar penanganan jenazah Covid-19," kata Zahrowi yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

Seorang warga Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sugiono (48) meninggal secara mendadak beberapa hari setelah mudik.

Dari Tangerang, Sugiono sampai di kampung pada Kamis (23/4/2020) dan memeriksakan kondisinya yang sakit.

Sabtu (25/4/2020), dia kembali memeriksakan kondisinya ke bidan desa karena belum merasa sehat.

Namun saat antre, Sugiono mendadak mengalami kejang-kejang hingga meninggal di tempat.

"Korban periksa dibocengkan anaknya naik motor. Sampai di tempat bidan desa korban sempat kejang-kejang dan ditidurkan di kursi," kata Kepala Desa Tambakselo Sareh Joko Prasetyo

Namun, nyawanya tak dapat diselamatkan.

"Setelah diperiksa nyawanya sudah tak tertolong. Kejadian pukul delapan pagi ini," kata dia.

Petugas Puskesmas Wirosari I dan kepolisian mengevakuasi jenazah menggunakan alat pelindung diri lengkap untuk dibawa ke RSUD dr Soedjati Soemodiardjo Purwodadi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, dr Slamet Widodo masih belum mengetahui penyebab kematiannya.

"Dugaannya jantung. Namun kami akan tetap melakukan tracing mengingat korban ada riwayat ke luar kota," jelasnya.

Kejadian itu membuat heboh karena beberapa hari sebelumnya, video curhat Yuli yang mengaku tidak makan dua hari sempat viral.

Dia bersama suami dan anaknya tidak makan karena tak punya uang sehingga terpaksa hanya minum air galon.

Namun belum diketahui apakah kematiannya yang mendadak itu berhubungan dengan pengakuannya tidak makan dua hari.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Serang Hari Pamungkas, mengatakan, hasil visum tidak bisa dikeluarkan tanpa ada permintaan dari pihak keluarga atau penegak hukum.

"Untuk penyebab kematian tidak bisa diketahui, namun berdasarkan wawancara dengan keluarga, riwayat pasien dan kondisi jenazah sifat kematian sudden death atau kematian mendadak bisa disebabkan oleh serangan jantung," kata Hari kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Rabu (22/4/2020).

Kasubag Pemberitaan Humas Pemkot Makassar Hamzah Bakrie Muhammad mengatakan korban sempat ikut membersihkan halaman kantor.

Lokasi tersebut akan digunakan untuk Posko Covid-19.

Pria berusia 31 tahun itu tiba-tiba muntah dan mulutnya mengeluarkan darah saat masuk lobi kantor.

Kemudian korban dilarikan ke RS Labuang Baji, Makassar, namun nyawanya sudah tidak tertolong.

"Sampai di rumah sakit korban dinyatakan sudah meninggal. Keluarga korban pun menyerahkan pihak RS Labuang Baji untuk proses pemakaman yang dilakukan sesuai protap Covid-19,” jelasnya saat dihubungi wartawan, Kamis (23/4/2020).

Menurut keterangan dokter, korban tidak mengalami gejala Covid-19.

Namun untuk prosedur kesehatan, petugas tetap memakamkan jenazah menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Muhlis Al Alawi, Puthut Dwi Putranto, Acep Nazmudin, Hendra Cipto | Editor: Khairina, Dony Aprian, Farid Assifa)

https://regional.kompas.com/read/2020/05/12/09060371/kasus-kasus-warga-meninggal-mendadak-saat-pandemi-masih-memegang-setir-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke