Salin Artikel

"Kami Tak Punya TV dan Handphone Android, Tak Bisa Ikut 'Belajar dari Rumah' TVRI"

Salah satunya para pelajar di SMP di Dusun Heso, Desa Golo Wune, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, yang kesulitan mengakses layanan tersebut.

Mereka tidak bisa mengikuti program "Belajar dari Rumah" karena tidak memiliki televisi dan ponsel pintar.

Vensilias Deki, seorang siswa SMP mengaku tahu pemerintah telah membuat program belajar dari rumah yang disiarkan melalui TVRI.

Ia ingin belajar melalui siaran di TVRI itu. Namun, kendalanya di rumah tidak ada televisi. 

Deki mengungkapkan, sebenarnya ada pillihan lain jika di rumah tidak ada TV, yaitu bisa buka live streaming di ponsel. 

Namun, Deki atapun orangtuanya juga tak memiliki ponsel pintar.

"Kami tidak punya televisi dan handphone android, jadinya kami tidak bisa mengikuti program 'Belajar dari Rumah' melalui TVRI," ungkap Deki kepada Kompas.com di rumahnya, Selasa (5/5/2020). 

Deki menjelaskan, sejak mulai belajar di rumah, banyak tugas yang diberikan guru.

Ia mengalami banyak kendala untuk mengerjakan tugas-tugas itu. Kendala karena tidak ada buku bacaan. 

Mengatasi kendala itu, ia berusaha meminjam ponsel milik tetangga untuk bisa mengakses materi tugas yang diberikan guru. 


"Kadang HP-nya sudah ada, pulsa paket datanya tidak ada. Di situ saya kadang-kadang huru hara minta uang untuk isi pulsa. Beruntung kalau orangtua ada uang. kalau tidak, kadang saya cari saudara dan saudari yang punya handphone dan ada pulsa paket datanya. Belum lagi di tempat kami ini jaringan internet susah," ungkap Deki. 

Pelajar SMP lainnya, Sofia Rolin menyampaikan hal serupa. Di rumahnya tidak ada televisi.

Namun, dia tetap berupaya belajar meski mengalami kendala.

Rolin dibantu guru-gurunya yang sering datang ke rumah. 

"Kami tidak lupa belajar. Apalagi selama ini, guru-guru ada yang datang ajar di rumah. Mereka beri kami tugas.. Tugas itu kami kerja lalu kumpul, guru sendiri yang datang ambil. Makanya, kami tidak pernah lupa belajar, walaupun tidak ke sekolah," ungkap Rolin.

Rolin begitu rindu kembali bersekolah. Ia ingin bertemu teman-teman dan juga para guru. 


Rolin berharap wabah Covid-19 segera berakhir agar bisa kembali bersekolah.

"Terlalu lama di rumah. Rindu sekali bangun pagi, jalan sama-sama dengan teman ke sekolah. Rindu juga bimbingan bapak dan ibu guru di kelas," ungkap Rolin. 

Untuk diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui TVRI meluncurkan program "Belajar dari Rumah" sebagai alternatif belajar di tengah pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).

Program ini sudah dimulai sejak Senin, 13 April 2020 dan akan berjalan selama tiga bulan atau hingga Juli 2020. 

https://regional.kompas.com/read/2020/05/05/12310931/kami-tak-punya-tv-dan-handphone-android-tak-bisa-ikut-belajar-dari-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke