Penutupan sementara ini juga menindaklanjuti dari status kejadian luar biasa (KLB) yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Dokter Hewan Taman Satwa Taru Jurug Solo, Drh Hammada Raudlowi mengatakan, sejak ditutup dari aktivitas kunjungan wisatawan, satwa koleksi kebun binatang itu tampak lebih rileks dan jauh dari stres.
Para satwa lebih aktif karena jauh dari keramaian pengunjung.
Waktu istirahat satwa juga tidak terganggu dengan hiruk pikuknya wisatawan yang berkunjung ke kebun binatang di Kota Bengawan itu.
"Karena pengunjung tidak ada terlihat gembira, tidak stres dan lebih aktif. Terlihat beberapa ada satwa yang melahirkan. Ya seperti musim lahiran gitu," kata Hammada di Solo, Jawa Tengah, Minggu (3/5/2020).
Meski pemasukan anggaran dari pengunjung tidak ada lantaran ditutup sementara, pemberian pakan satwa di Taman Jurug masih sesuai porsi dan tidak ada pengurangan.
Selama ini anggaran untuk pembelian pakan untuk 400 satwa koleksi Taman Jurug masih dibantu dari Pemkot Solo.
"Pandemi corona ini Pemkot tetap memberikan anggaran dana pakan dan obat untuk satwa setiap harinya. Meskipun tidak ada pengunjung karena libur sementara pemasukan pakan tetap tersedia," terangnya.
Taman Satwa Jurug mempunyai 100 spesies dari jumlah koleksi satwa sebanyak 400 ekor.
Dalam sehari satwa ini diberi makan dua kali dengan memperhatikan takaran nutrisi.
Penutupan sementara kunjungan wisatawan juga dimanfaatkan manajemen untuk memperbaiki kandang satwa yang rusak.
Menurut Hammada, beberapa kandang satwa kondisinya cukup memprihatinkan.
"Kesempatan ditutup karena ada virus corona kita manfaatkan untuk perbaikan kandang," ujar Hammada.
https://regional.kompas.com/read/2020/05/04/13290691/ditutup-karena-wabah-satwa-koleksi-taman-satwa-di-solo-dianggap-jadi-lebih