Salin Artikel

Menyoal Klaster Pasar Raya Padang , 36 Pedagang Positif Corona dan 3 di Antaranya Meninggal

Dari 17 pedagang, tiga orang dinyatakan meninggal dunia.

Saat pentupan selama lima hari, pemerintah melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh toko yang ada di pasar tersebut.

Sepuluh hari kemudian, jumlah pedagang Pasar Raya Padang yang positif Covid-19 bertambah. Sabtu (2/5/2020), jumlah pedagang di Pasar Raya Padang, Sumatera Barat yang positif Covid-19 mencapai angka 36 orang.

Dari hasil tracing, 36 pedagang tersebut melakukan kontak erat dengan 1.000 orang.

"Ada sekitar 1.000 nama yang kita kirimkan ke Dinas Kesehatan untuk mereka tracing," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/5/2020).

Endrizal meminta warga yang melakukan aktivitas di pasar untuk mematuhi imbauan pemerintah seperti menggunakan masker, rajin cuci tangan, dan menjaga jarak.

"Paling besar adalah klaster Pasar Raya dan Ambassador," kata Defriman Djafri, Sabtu (2/5/2020).

Kalau dilihat kasus pertama yang menjadi sumber penularan, ia menjelaskan seorang tenaga kesehatan atau orang yang bekerja di instansi kesehatan.

Seorang tenaga kesehatan tersebut bekerja di puskesmas atau rumah sakit (RS), lalu menularkan kepada ibunya.

Ada kemungkinan, sang ibu menularkan ke tetangga toko di pasar hingga pekerja toko dan akhirnya baru ke pedagang, lalu ke wiraswasta lainnya.

"Rantainya sudah panjang. Kalau generasi sudah masuk generasi keempat atau kelima," tutur Defriman Djafri.

Kemudian, di klaster Pengambiran adalah relawan medis yang produktif lalu menularkan ke petugas kesehatan lainnya.

Lalu, klaster Tarusan, Pesisir Selatan, pasien bekerja di Dinas Kesehatan di wilayahnya.

Belakangan diketahui, yang bersangkutan ikut seminar atau pelatihan di salah satu hotel di Padang.

Namun saat orang yang ikut jadi peserta dalam kegiatan tersebut sudah di swab, tetapi tidak ada yang positif.

"Hanya dia saja, seharusnya banyak positif di situ. Ternyata ketahuan, dia kemungkinan ada riwayat satu kamar dengan orang Malaysia," ungkap ahli yang juga menjabat Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand ini.

Menurut Defriman Djafri, ini perlu diwaspadai sebab yang bersangkutan termasuk local transmision.

Bisa saja yang bersangkutan ditularkan dari orang luar yang masuk dari Jakarta atau Malaysia.

Namun kasus di Tarusan sudah terkendali.

Klaster berikutnya, Ampang Karang Ganting, Permata Hijau Regency, Parak Gadang dan klaster Sawahan, serta Kabupaten Solok.

Saat ini yang dikhawatirkan Defriman Djafri adalah banyak warga positif terinfeksi virus corona yang isolasi mandiri.

Untuk itu perlu dipastikan pelaksanaan isolasi dilakukan dengan benar.

Karena sebagian kasus yang melakukan isolasi di rumah menjadi sumber penularan berikutnya, bahkan sampai generasi ketiga.

"Hal ini penting karena dominasi kasus adalah penularan secara lokal," kata dia.

Selain itu, isolasi mandiri menurutnya harus ditangani dan diawasi dengan baik dengan memperhatikan limbah dari masyarakat dengan gejala ringan.

Kata dia, jika limbah tersebut tidak dikontrol dengan baik, bisa saja yang masuk pemulung atau petugas kebersihan dan akhirnya terinfeksi.

SUMBER: KOMPAS.com (Perdana Putra | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Delapan Klaster Penularan Covid-19 di Sumbar, Paling Besar di Pasar Raya dan Ambassador

https://regional.kompas.com/read/2020/05/03/11450081/menyoal-klaster-pasar-raya-padang-36-pedagang-positif-corona-dan-3-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke