Salin Artikel

Heboh Cerita Para WNA Saat Pandemi Corona, Ngamen di Pasar hingga Terjebak Lockdown

KOMPAS.com - Video pasangan suami istri asal Rusia, Mikhail (29) dan Ekaterina (28), mengamen di sejumlah pasar tradisional sambil bawa bayi mereka, menjadi viral.

Menurut petugas imigrasi, aksi keluarga Mikhail tersebut telah melanggar izin tinggal.

Saat ini, Mikhail dan keluarganya tengah menunggu proses deportasi ke negaranya.

"Jadi memang kemarin ketika akan naik kapal laut di Pelabuhan Lembar, pihak konsulat meminta kami mengurungkan keberangkatan WNA tersebut sambil melengkapi berkas dan dokumen, agar tiga WNA Rusia ini bisa langsung diterbangkan atau dideportasi ke Rusia melalui Bandara Ngurah Rai Bali. Tanggal 3 Mei pagi mereka akan menyeberang ke Padangbae melalui Lembar, dan malamnya diterbangkan ke Rusia," ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram Syarifullah, Jumat (1/5/2020).

Seperti diberitakan sebelumnya, video Mikhail mengamen bersama istri dan anaknya menjadi viral setelah diunggah oleh akun Facebook @Bakeqpekan Bakeq.

Dalam video tersebut tampak Mikhail mengamen menggunakan alat musik accordion.

Lalu, petugas imigrasi berhasil mengamankan mereka dan membawa ke kantor Imigrasi.

Mikhail mengaku terpaksa mengamen karena untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi Covid-19.

"Mereka mengemis, ngamen, dan dapat uang dari warga yang kasihan. Uangnya mereka pakai membeli kebutuhan makan. Kami dapat laporan dan langsung melacak keberadaan mereka," ujar Syahrifullah saat ditemui Kompas.com di kantornya, Kamis (30/4/2020).

Pada hari Selasa (7/4/2020), dua anak punk yang mengaku adri Rusia, tampak berkeliaran di jalanan di Kota Medan, Sumatera Utara.

Dari pengamatan Kompas.com, keduanya mengamen di sejumlah kafe di kawasan Kabanjahe, bersama salah satu anak punk asal Medan yang mengaku bernama Rocky.

"Semalam kami baru dari Toba, ini di Karo, dan setelah ini mau balek ke Medan. Teman saya ini sudah dua bulan di Indonesia, tanggal 14 bulan Maret ini visa-nya habis dan rencana mau diperpanjang," kata Rocky, Selasa (07/04/2020).

Setelah itu, Rocky menjelaskan, mereka tidak takut akan pandemi corona.

"Kami tidak takut itu virus, kami lebih takut Tuhan. Kami sehat kok, dan kami akan terus berkeliling karena kami anak punk ingin menunjukkan kepada masyarakat agar jangan takut virus," ucapnya.
Menurut Rocky, corona hanyalah isu politik global dan ujung-ujungnya persaingan ekonomi dunia.

Sementara itu, saat Kompas.com mencoba menghubungi Humas Pemkab Karo dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karo soal keberadaan anak punk tersebut.

Namun, belum ada satu pihak pun yang merespons soal anak punk ini hingga berita ini diturunkan.

Dilansir dari Tribunnews, seorang WNA asal Singapura terpaksa tinggal di rumah bedeng karena penerbangan ke negaranya ditiadakan selema pandemi corona.

“Tadi katanya dia mau pulang ke negaranya tapi tidak ada penerbangan kesana (Singapura) terus di tampung oleh temannya yang tinggal di bedeng itu. Katanya pernah kost tapi terus pindah ke sini. Besok (siang nanti) saya minta dia dan temannya itu datang ke Kantor.
Kita heran juga dia orang asing bisa tinggal di tempat seperti itu dan kenapa bisa sampai seperti itu kenapa,” kata Wayan Sutama Asmara, Ketua Satgas Covid-19 Jimbaran mewakili Bendesa Adat Jimbaran, Senin (27/4/2020).

Seperti diketahui, saat petugas Tim Satgas Covid-19 Jimbaran Bali melakukan patroli rutin, menemukan seorang WNA asal Singapura sudah sebulan tinggal di rumah bedeng di Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali.

Setelah ditelusuri, WNA Singapura itu tinggal bersama temannya asal Jember, Jawa Timur.

Menurut keterangan Ketua Satgas Covid-19 Jimbaran, Wayan Sutama Asmara, alasan WNA Singapura tersebut terpaksa tinggal di Rumah bedeng lantaran diajak temannya yang diketahui warga asal Jember, Jawa Timur.

Wayan menyayangkan, keduanya tak pernah melapor, baik ke Kepala Lingkungan maupun ke Kelurahan.

“Tadi sudah kita tanyakan. Jangankan lapor ke Banjar ke Desa juga tidak sama sekali,” sesalnya.

(Penulis: Hendri Setiawan, Fitri Rachmawati | Editor: Aprillia Ika, David Oliver Purba) 

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul: Ini Alasan WNA Singapura Terpaksa Tinggal di Rumah Bedeng di Bali, Sebut Alasan Lockdown & Bingung

https://regional.kompas.com/read/2020/05/02/08500081/heboh-cerita-para-wna-saat-pandemi-corona-ngamen-di-pasar-hingga-terjebak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke