MAUMERE, KOMPAS.com - HSA, warga Desa Persiapan Waturia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT, ditolak warga karena tidak menjalankan karantina di rumahnya, sejak tiba di Maumere, Senin (13/4/2020).
HSA yang pulang merantau dari Jakarta itu menjalani karantina mandiri sejak Sabtu (13/4/202) hingga Jumat (17/4/2020).
Mulai Sabtu (18/4/2020) dan seterusnya, ia sudah mulai keluar dari rumah.
Sikap HSA yang tidak patuh untuk menjalani karantina mandiri di rumah itu membuat warga desa resah.
Akhirnya, masyarakat meminta pemerintah desa agar mengantar kembali HSA ke tempat karantina di Gedung SCC Maumere.
Kemudian, pemerintah desa berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan Satgas Penangan Covid-19 agar HSA menjalani karantina terpusat di Kota Maumere.
Juru Bicara Satgas Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengatakan, warga pelaku perjalanan Desa Kolisia yang ditolak masyarakat itu telah dijemput tim satuan gugus menggunakan ambulans, Senin (27/4/2020).
"Ia orang pertama menempati ambulans covid 19. Ia selanjutnya dikarantina terpusat di Gedung SCC," kata Petrus, kepada sejumlah awak media, Senin siang.
Frederikus Henriques, Tim Bidang Pencegahan Satgas Covid Kabupaten Sikka, mengaku pihaknya tidak sulit saat mejemput di tempat tinggal HSA, Senin siang.
Frederikus mengungkapkan, orangtua HSA dan warga desa mendukung upaya dari Satgas Covid-19 Sikka.
Sebab, HSA tetap berkeliaran di masa karantina mandiri di rumah.
"Saat jemput, juga tidak melawan. Ia terima saat dijemput untuk menjalani karantina terpusat lanjutan di Gedung SCC Maumere," ungkap Frederikus.
https://regional.kompas.com/read/2020/04/28/15060071/tidak-karantina-mandiri-sehabis-merantau-dari-jakarta-pria-ini-ditolak-warga