Salin Artikel

Pasien yang Sakit Sepulang dari Jakarta Meninggal, IGD RSUD Kutai Barat Ditutup

Belakangan pasien tersebut diduga terjangkit Covid-19 karena melakukan perjalanan ke wilayah terjangkit dan menunjukkan gejala sesak napas.

Akibatnya tim medis yang sebelumnya sempat memberi pengobatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dikarantina.

“Iya, ruang IGD ditutup sementara, dialihkan ke ruang Poli,” ungkap Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi M Ishak saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/4/2020).

Menurut riwayat, kata Andi, pasien tersebut pada 29 Maret 2020 bepergian ke Jakarta dan Lampung.

Kemudian, dia melanjutkan perjalanan ke Bogor, Jawa Barat pada 31 Maret 2020.

Pada 2 April 2020, pasien itu kembali dari Jakarta melalui Bandara Sepinggan Balikpapan dan melanjutkan perjalanan ke Kutai Barat.

Keesokan harinya, pasien itu sempat masuk kerja.

Baru pada 24 April 2020, pasien tersebut mengalami keluhan susah tidur, nafsu makan kurang, dan nyeri persendian.

“Dia sempat berobat ke klinik familia. Yang bersangkutan juga diketahui ada riwayat sakit paru,” kata Andi.

Dua hari kemudian, pada 26 April 2020 pasien berobat ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Harapan Insan Sendawar.


Dia mengeluh pusing seperti habis pingsan. Setelah diobati tim medis, pasien tersebut pulang.

Saat itu, diduga tak melapor riwayat perjalananya.

“Cuma saya belum terima informasi jelas ya. Apakah pasien ini tidak melapor atau tidak jujur atau bagaimana saya belum tahu,” terang Andi.

Keesokan harinya, 27 April 2020 pasien tersebut datang lagi tapi ke posko Covid-19 RSUD Harapan Insan Sendawar.

“Diterima dokter di posko. Sampai tengah malam pasien masih RSUD. Kondisi memburuk. Sempat diberi pertolongan resusitasi jantung paru (CPR). Namun sekitar pukul 01.00 Wita napas terhenti dan meninggal,” jelas Andi.

Petugas medis langsung menerapkan penanganan pasien Covid-19 sampai pada penguburannya.

“Tim medis sudah ambil sampel untuk uji swab dan sudah dikirim. Sampai meninggal pasien tidak di rapid tes,” kata Andi.

Total ada enam medis dan satu sopir yang diketahui berkontak erat dengan pasien tersebut saat berobat di IDG. Mereka langsung menjalani karantina.

Sebagai langkah antisipasi ruang IDG untuk sementara ditutup dan dialihkan ke ruang Poli.

Sembari itu, petugas BPBD Kutai Barat mensterilkan kembali ruang tersebut dengan penyemprotan disinfektan.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/27/16353151/pasien-yang-sakit-sepulang-dari-jakarta-meninggal-igd-rsud-kutai-barat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke