Salin Artikel

Banyak Warga Melanggar, PSBB di Kota Bandung Dinilai Belum Ideal

Sebab menurut dia, setelah melakukan PSBB di hari kedua, masih banyak warga yang melanggar aturan.

"Selama pemantauan, masih belum ideal. Banyak pelanggaran terutama pengguna kendaraan. Pertama standar protokol kesehatan, seperti physical distancing dalam berkendara masih banyak pelanggaran," kata Ema dalam rilis yang diterima kompas.com, Jumat, (24/4/2020).

Ema mengakui, pemerintah, kepolisian, dan TNI wajib terus berkordinasi agar memiliki standar yang sama dalam menerapkan sanksi untuk para pelanggar di setiap check point.

Dia mengakui jika setiap check point berbeda beda dalam memberikan sanksi atau teguran terhadap pelanggar aturan.

"Setiap titik check point harus memiliki standar yang sama. Kordinasi memang harus terus ditingkatkan. Kita akan lakukan kordinasi di forum pimpinan, antarinstitusi di Kota Bandung baik TNI, polisi dan Pemda dengan kabupaten kota yang berbatasan," bebernya.

Ema menambahkan, pemeriksaan di setiap wilayah harus ketat. Orang yang beraktivitas di luar ruangan, harus ditanya agar jelas apa kepentingannya keluar rumah.


Masih banyak toko buka

Setiap petugas yang tergabung dalam Gugus Tugas Penanganan Covid-19 sebisa mungkin memerintahkan warga kembali ke rumahnya masing-masing apabila tidak ada keperluan darurat ke luar rumah.

"Kalau beraktivitas di luar itu harus jelas keterangannya. Itu tanyakan, mau apa, mau ke mana, PSBB itu diam dirumah, kerja di rumah, dan ibadah di rumah, kecuali mendesak keterpaksaan. Misalnya orang sakit atau hal lain yang darurat tidak bisa kalau di rumah," tegasnya.

Ema juga menyoroti banyaknya toko yang masih buka tanpa terkecuali yang terlampir dalam aturan tentang PSBB.

"Masih banyak toko yang tidak masuk dikecualikan tetap buka. Contohnya, toko mas, baju, kain, material (bahan bangunan), atau toko otomotif. Saya minta para camat untuk menutupnya. Tidak ada toleransi," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/24/10515031/banyak-warga-melanggar-psbb-di-kota-bandung-dinilai-belum-ideal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke