Salin Artikel

Rapid Test Reaktif, 9 Jemaah Tabligh Asal India Dirawat di Rumah Sakit

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Belasan jemaah yang merupakan warga negara India menjalani rapid test, Selasa (21/4/2020).

"Kita menemukan di masjid itu. Kita upayakan (penanganan) untuk diseriusi," ucap Bupati Sleman Sri Purnomo saat dihubungi, Kamis (23/04/2020).

Saat ini pihaknya masih melakukan tracing terhadap jemaah yang datang ke masjid tempat  warga India ini tinggal sementara.

"Kita tracing terhadap orang-orang yang datang ke masjid itu, warga yang sering di situ juga. Jangan sampai nanti melebar kemana-mana," urainya.

Sri Purnomo meminta warga masyarakat yang kontak dengan jemaah dari India ini untuk isolasi mandiri selama 14 hari.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo mengatakan, sembilan warga negara India yang hasilnya reaktif lantas dilarikan ke rumah sakit.

Mereka harus menjalani perawatan dan statusnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Hasilnya, sembilan orang dinyatakan reaktif dan akan dilanjutkan dengan tes swab di rumah sakit," ucapnya.

Sedangkan enam warga negara India lainnya dibawa ke shelter karantina.

Diketahui, sebanyak 15 jemaah tabligh dari India ini sudah satu bulan berada di Yogyakarta.

Mereka tak bisa pulang karena di negaranya sedang menerapkan lockdown.

Sehingga mereka tinggal sementara di salah satu masjid di Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

"Tapi info dari Kemenag mereka sudah tak melakukan tabligh sejak Covid-19 merebak di Indonesia," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/24/09095031/rapid-test-reaktif-9-jemaah-tabligh-asal-india-dirawat-di-rumah-sakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke