Salin Artikel

Sederet Potret Kemiskinan di Tengah Pandemi, Tak Makan 2 Hari, Jual HP Rp 10.000, dan Nekat Mencuri

Di Serang, Banten, seorang warga bernama Yuli sempat mengaku tak makan selama dua hari dan hanya meminum air berukuran galon bersama suami dan empat anaknya.

Sedangkan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, seorang warga nekat mencuri tabung gas untuk memberi makan anak dan istrinya. Rupanya ia baru saja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Berikut sederet potret kemiskinan di tengah pandemi corona yang dirangkum Kompas.com:

Sebelum meninggal, Yuli sempat mengutarakan isi hati mengenai kondisi ekonominya.

Bahkan untuk mengganjal perut yang lapar, ia dan keluarganya terpaksa meminum air berukuran galon selama dua hari.

"Enggak makan dua hari, cuma diem aja, sampai saya sedih," ungkap Yuli sembari berlinang air mata, seperti dikutip Kompas TV.

Sembari menggendong anaknya yang masih bayi, Yuli bercerita, empat anaknya harus menahan lapar.

"Anak empat. Ini yang paling kecil. Ini juga sampai sakit," ungkap Yuli.

Kondisi kesulitan keluarganya tak lepas dari situasi pandemi corona.

Suaminya yang seorang pemulung tak bisa bekerja.

Usai kisahnya menyebar, Yuli dikabarkan telah mendapatkan bantuan.

Namun, ia kemudian meninggal dunia pada Senin (20/4/2020).

Meski belum dipastikan penyebab Yuli meninggal, tetapi potret kemiskinan keluarganya tak bisa dimungkiri.

Ponsel tersebut ditawarkannya seharga Rp 10.000.

Warga Kavling Kamboja, Blok B1 Nomor 87 RT 004 RW 015, Kelurahan Sei Pelenggut, Sagulung, Batam, Kepri, itu mengaku biasanya ia mengais rezeki menjadi buruh serabutan.

Namun semenjak corona mewabah, tak ada lagi orang yang mempekerjakannya.

Ia kemudian berkeliling menawarkan ponsel rusak demi sesuap nasi untuk mengganjal perut anak-anaknya yang kelaparan.

Upayanya menjual ponsel rusak menyebar di media sosial.

Ia pun mengaku mendapat bantuan bahan makanan pokok dari masyarakat.

Oma merupakan korban pemutusan hubungan kerja (PHK) saat pandemi corona.

Padahal, Oma memiliki empat anak yang harus diberi makan.

Lantaran kehilangan pekerjaan, Oma diusir oleh istrinya pada 17 April 2020.

Ia pun mengaku terpaksa mencuri agar bisa makan.

"Sebenarnya saya enggak mau (mencuri), tapi kasihan sama anak istri belum makan. Anak ada empat," kata dia.

Meski aksi pencuriannya digagalkan, tetapi ia telanjur babak belur dihajar massa.

Usai mengetahui alasan Oma mencuri, pemilik warung yang iba memberikan bantuan sembako kepadanya.

Saat dimintai keterangan, ia mengaku lapar, tetapi tak memiliki uang untuk membeli makanan.

Ia bekerja sebagai tukang bubut. Semenjak pandemi corona, bengkel tempatnya bekerja sepi, sehingga ia tak memiliki penghasilan sama sekali.

Pria itu juga ditinggalkan oleh istri dan tiga anaknya yang memilih pergi ke rumah mertua.

"Pelaku menerangkan sudah lapar sekali, berhubung apa pun sudah tidak ada yang bisa dimasak untuk dimakan," kata Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing.

Polisi pun kemudian mengecek rumah pelaku. Kondisi A memang sangat memprihatinkan.

Polisi kemudian memberikan bantuan satu karung beras, telur, dan sejumlah uang.

A menunduk dan tak kuasa menahan air matanya ketika menerima bantuan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Hadi Maulana, Afdhalul Ikhsan, Dewantoro, Acep Nazmudin | Editor: Farid Assifa, Abba Gabrilin, Aprilia Ika), Kompas TV

https://regional.kompas.com/read/2020/04/22/06150091/sederet-potret-kemiskinan-di-tengah-pandemi-tak-makan-2-hari-jual-hp-rp

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke