Salin Artikel

Gajah Jantan Ditemukan Mati di Kebun Sawit, Diduga Keracunan

Kapolsek Ranto Peureulak, Aceh Timur, Ipda Wisnu Bramantyo lewat keterangan tertulisnya, Kamis (16/4/2020) menyebutkan, awalnya gajah itu dilihat oleh petani Hasbi (40) yang sedang mengarit rumput untuk pakan ternak.

Setelah melihat gajah mati, petani itu langsung melaporkan ke aparat desa seterusnya ke Mapolsek Ranto Peureulak.

“Kita datangi lokasi bersama tim BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) Aceh Timur. Gajah jantan itu diperkirakan berusia lima tahun. Diduga penyebab kematian karena keracunan atau karena sakit,” kata Kapolsek.

Dia memastikan gajah itu mati bukan karena dibunuh. Pasalnya, seluruh organ tubuhnya masih utuh.

“Diduga mati sekitar empat atau lima hari. Gading gajah juga masih utuh. Ini menyakinkan bukan mati karena dibunuh,” sebutnya.

Dia menambahkan, dokter dari BKSDA Aceh juga sudah mengambil sampel dari bangkai gajah tersebut.

“Untuk memastikan penyebab kematian juga sudah diambil sampel organ gajah itu oleh tim dokter,” pungkasnya. 

Gajah mati, belalai dipotong

Kasus gajah mati juga terjadi di wilayah lain Sumatera, yakni di Kelurahan Kelayang, Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.

Bangkai gajah ditemukan dengan kondisi belalai sudah terpotong. Kematian gajah tersebut diduga akibat dibunuh oleh manusia.

Sebab, gajah ini sempat masuk ke permukiman dan perkebunan warga.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan, kasus kematian gajah dilaporkan pada Rabu (15/4/2020), pukul 14.12 WIB.

"Kami menerima laporan dari Bhabinkamtibmas Polsek Kelayang terkait adanya seekor gajah yang mati," ujar Suharyono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (16/4/2020).

https://regional.kompas.com/read/2020/04/17/15135021/gajah-jantan-ditemukan-mati-di-kebun-sawit-diduga-keracunan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke