Salin Artikel

Kasus-kasus Ibu Rumah Tangga Positif Corona di Indonesia, Tak Mudah Melacak Sumber Penularannya

Ibu-ibu rumah tangga yang cenderung memiliki mobilitas rendah dan tidak memiliki riwayat bepergian juga terjangkit virus ini.

Dari beberapa kasus, rupanya orang-orang dekat seperti suami justru dinyatakan negatif corona.

Berikut sederet kasus corona yang menimpa ibu rumah tangga di sejumlah daerah di Indonesia:

Awalnya, pasien diperkirakan tertular dari suaminya yang pernah melakukan perjalanan ke Makassar.

Saat suaminya menjalani rapid test, hasilnya reaktif.

Sedangkan ketika dilakukan tes swab, suaminya dinyatakan negatif corona.

"Kasus ini adalah hal baru yang kita temukan. Dari hasil tes awal, suaminya ini reaktif, tapi fakta yang terjadi, yang bersangkutan negatif. Nah, apakah imun tubuhnya lebih kuat dari istrinya atau dia sudah melewati masa inkubasi, ini perlu kita dalami," ujar Kabag Humas Pemkot Bima Abdul Malik.

Walaupun hasil swab dinyatakan negatif, suami pasien itu wajib menjalani rapid test kembali setelah 10 hari menjalani tes pertama.

Jika hasilnya reaktif, akan dilakukan pemeriksaan menggunakan PCR ataupun test swab ulang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima Azhari menjelaskan, ibu rumah tangga tersebut telah dijemput dan menjalani perawatan di RSUD Bima.

"Saat ini, pasien tersebut sedang berada di ruang isolasi RSUD Bima. Sedangkan suaminya kami karantina di Lawata, tapi hasil swab-nya negatif. Ini hanya untuk jaga-jaga," kata dia.

Dinas Kesehatan pun tengah melacak orang-orang yang berkontak dan berkomunikasi dengan pasien tersebut.

Kasus ini merupakan kasus pertama yang tercatat di Mojokerto.

Humas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Mojokerto dr Langit Kresna Janitra belum bisa memberikan kepastian dari mana ibu rumah tangga yang cenderung bermobilitas rendah itu terpapar corona.

Ibu rumah tangga itu diketahui tinggal bersama suaminya dan mengontrak di Sidoarjo.

Merunut riwayatnya, ibu rumah tangga ini juga tidak bepergian ke luar kota, atau pulang ke keluarganya di Mojokerto.

Diduga, perempuan ini terpapar di Sidoarjo.

Setelah merasakan demam, ibu rumah tangga itu dibawa ke sebuah rumah sakit kemudian dirujuk ke RSUD Sidoarjo.

"Hasil pemeriksaan swab dinyatakan positif corona," ujar Langit.

Suami dan anaknya yang masih berusia dua tahun pun langsung menjalani pemeriksaan. Hasinya, mereka dinyatakan negatif corona.

"Hasil swab PCR suami dan anaknya negatif Covid-19," kata Langit, dilansir dari Surya.co.id.

Pasien pun heran dari mana ia tertular virus tersebut lantaran tidak memiliki riwayat bepergian ke luar kota dan luar negeri.

Awalnya, ia mengira terinfeksi dari suaminya yang merupakan seorang dokter.

Namun ketika keluarga pasien dites, termasuk suaminya dinyatakan negatif corona.

"Enggak ada riwayat perjalanan ke luar kota, enggak mengikuti acara, kegiatan saya hanya antar jemput anak dan itu tidak ada kontak dengan siapapun. Paling cuma ketemu sama tukang sayur keliling," kata dia.

Awalnya ibu rumah tangga tersebut merasakan batuk dan pilek sekitar 16 Maret 2020.

Di hari kelima, ia merasakan demam.

Saat diperiksa di RSUP Kariadi Semarang rupanya dia positif terinfeksi corona. Sedangkan suami dan dua anaknya negatif.

Ia berpesan agar semua orang berhati-hati. Sebab penularan bisa terjadi di mana saja, kepada siapa saja.

Kewaspadaan juga harus dilakukan terhadap orang tanpa gejala.

"Kita harus waspada sebab ada orang tanpa gejala tapi dia positif," ujar pasien.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Syarifudin, Moh Syafií, Riska Farasonalia| Editor: David Oliver Purba, Robertus Belarminus, Dony Aprian) Surya.co.id

https://regional.kompas.com/read/2020/04/16/06150081/kasus-kasus-ibu-rumah-tangga-positif-corona-di-indonesia-tak-mudah-melacak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke