Pasien Positif Corona Ketiga di Pamekasan dari Klaster Asrama Haji Surabaya, Sempat Sembunyi Saat Dijemput

Pasien ketiga tersebut merupakan petugas haji asal Kecamatan Proppo, Pamekasan, yang bertugas di Kabupaten Sampang.

Kepala bagian Humas Pemkab Pamekasan Sigit Priyono mengatakan, pasien tersebut pernah mengikuti pelatihan petugas kesehatan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada 9-18 Maret 2020.

Pasien itu telah menyandang status orang dengan risiko (ODR) tujuh hari setelah pelatihan.

Dinas Kesehatan Pamekasan dan Dinas Kesehatan Sampang terus berkoordinasi memantau kondisi kesehatan petugas haji itu.

Namun, 14 hari setelah pelatihan haji di Surabaya, pasien itu mengalami gejalan sakit.

"Yang bersangkutan diuji swab di Kabupaten Sampang setelah koordinasi dengan Dinkes Kabupaten Sampang," kata Sigit, Senin (13/4/2020).

Berdasarkan hasil tes swab cairan tenggorokan pasien itu dinyatakan positif Covid-19.

Satgas Kabupaten Pamekasan menerima informasi itu dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Meski bekerja di Sampang, pasien itu dirawat di rumah sakit di Pamekasan.

"Yang bersangkutan sudah diedukasi agar mau untuk dirawat dan diisolasi di rumah sakit Pamekasan," ungkap Sigit.

Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Pamekasan sedikit kesulitan untuk membawa pasien itu ke rumah sakit.

Butuh waktu tiga jam untuk meyakinkan pasien itu agar mau dibawa ke rumah sakit di Pamekasan.

"Negosiasinya tadi malam cukup alot mulai dari pukul 21.00 WIB sampai pukul 00.17 WIB baru mau dibawa ke rumah sakit. Bahkan yang bersangkutan bersembunyi," kata petugas Polsek Proppo Briptu Khairul Anwar kepada Kompas.com.

Hingga saat ini, terdapat tiga kasus positif Covid-19 di Pamekasan. Rinciannya, satu pasien meninggal dan dua pasien dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, terdapat dua pasien dalam pengawasan (PDP) dan 158 orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Pamekasan.