Salin Artikel

Menyoal Klaster Terbesar Penyebaran Covid-19 di Jatim, Pelatihan Petugas Haji, 19 Peserta Positif Corona

Acara yang digelar pada 9-18 Maret 2020 itu diikuti oleh 413 orang dari kabupaten dan kota di Jawa Timur, di antaranya Kediri, Tuban, Nganjuk, Gresik, dan Lamongan.

Peserta juga ada yang berasal dari Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Timur.

Hingga Sabtu (4/4/2020) ada 19 peserta pelatihan yang dinyatakan positif Covid-19.

Ketua Tim Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Pemprov Jawa Timur, Kohar Hari Santoso mengatakan dari 21 klaster penyebaran virus corona di Jatim, pelatihan petugas haji adalah yang terbesar.

"Klaster pertama yang diketahui di Kota Malang, pasien mulai sakit pada 16 Februari lalu," kata Kohar di gedung negara Grahadi Surabaya, Minggu (5/3/2020).

Satu pasien meninggal di Kediri, sedangkan satu pasien lain di Kota Blitar dinyatakan sembuh.

Sementara di Lamongan, dari 10 pasien positif, 8 orang adalah berasal dari klaster pelatihan haji di Surabaya.

"Dari 8 orang tersebut, hasil tracing kami 6 orang adalah dari kelompok petugas kesehatan haji Indonesia dan 2 orang dari kelompok tim pembina haji Indonesia," kata Kohar.

Sementara, dua pasien lainnya satu orang adalah pasien yang sebelumnya sudah memiliki penyakit penyerta dan satu lagi adalah teman dari peserta pelatihan petugas kesehatan haji di Asrama Haji Surabaya.

Pelatihan petugas haji tersebut digelar selama 9 hari di beberapa kelas oleh sejumlah pengajar.

Dari salah satu kelas, ada dua pengajar yang sakit dan ternyata mereka positif Covid-19.

Untuk itu pihaknya melakukan tracing terhadap peserta lainnya.

Kohar mengatakan ada peserta yang melakukan isolasi mandiri setelah mengetahui pengajar di pelatihan tersebut positif Covid-19.

Saat ini pasien sudah diisolasi di ruang khsusu RSD dr Koesnadi.

Peserta yang positif corona juga berasal dari Pamekasan, Madura. Ada dua peserta pelatihan dan semuanya berstatus PDP karena sakit.

Salah satu dari mereka dirawat sejak 1 April 2020 dan dinyatakan positif Covid-19 pada Minggu (5/4/2020).

Sementara di Ponorogo, dari sembilan peserta pelatihan haji, tiga orang dinyatakan positif corona.

Mereka dirawat di RSUD dr Hardjono Ponorogo sejak sepekan terakhir.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni dalam pers rilis yang diterima Kompas.com, Senin (6/4/2020) mengatakan ada sekitar 24 orang yang melakukan kontak dengan tiga pasien tersebut.

Dari 24 orang itu, 3 orang berstatus PDP.

Sedangkan di Jember, dari delapan peserta pelatihan di Surabaya, dua orang berstatus pasien dalam pengawasan di RSD dr Soebandi.

Dua orang itu mengalami tipes dan satunya panas dingin.

Satu orang sudah menjalani isolasi sekitar 12 hari. Sedangkan satunya lagi sudah menjalani isolasi selama satu minggu.

Hingga Minggu (5/4/2020) sore, kasus positif Covid-19 di Jatim berjumlah 187 kasus atau bertambah 35 dari hari sebelumnya berjumlah 152 kasus.

Ketua Tim Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Pemprov Jawa Timur, Kohar Hari Santoso meminta masyarakat untuk lebih terbuka terhadap aktivitas tracing Covid-19, guna mencegah agar tidak menyebar lebih luas.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal, Bagus Supriadi, Taufiqurrahman | Editor: David Oliver Purba, Robertus Belarminus, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2020/04/07/05500071/menyoal-klaster-terbesar-penyebaran-covid-19-di-jatim-pelatihan-petugas-haji

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke