Salin Artikel

Pemprov Kaltara Minta Bantuan Pemerintah Pusat untuk Karantina TKI yang Pulang dari Malaysia

Saat ini pintu keluar masuk Sabah, Malaysia, terbesar melalui Kabupaten Nunukan.

Karena itu, Pemprov Kaltara dan Pemkab Nunukan sedang menyiapkan skema karantina bagi TKI yang kembali dari Sabah guna menekan penyebaran Covid-19.

“Bapak Gubernur mengusulkan dibangunnya instalasi khusus karantina WNI yang pulang atau dipulangkan dari Malaysia," ungkap Karo Humas Pemprov Kaltim, Muhammad Mursid saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/4/2020).

Usulan itu, telah ditampung Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy saat rapat koordinasi melalui video conference, Kamis pekan lalu.

Keberadaan instalasi karantina khusus ini, kata Mursid, akan memudahkan dan mengurangi beban pemerintah daerah dalam pembiayaan selama TKI selama masa karantina.

Pasalnya, selain memfasilitasi tempat penampungan, pemerintah daerah juga harus menyiapkan anggaran untuk makan-minum selama dikarantina.

“Ini cukup memberatkan. Makanya usulannya agar sharing, dari pemkab, pemprov dan pemerintah pusat untuk pendanaannya," jelas dia.

Nantinya, para TKI akan ditampung di tempat khusus selama 14 hari untuk menunggu masa inkubasi virus corona.

“Kalau enggak ada terpapar silakan kembali ke kampung halaman. Kalau terpapar segera ditangani medis biar enggak menyebar,” pungkas dia.

Tercatat, hingga 30 Maret jumlah TKI dari Tawau, Sabah, Malaysia yang masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Nunukan, Kaltara, mencapai 800 orang.

Dari jumlah itu, sekitar 200 orang telah kembali ke daerah asal ke Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur dan daerah lainnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/06/18301121/pemprov-kaltara-minta-bantuan-pemerintah-pusat-untuk-karantina-tki-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke