Salin Artikel

Resmi Beroperasi, RS Darurat di Pulau Galang Belum Menerima Pasien

Pembukaan rumah sakit ini diresmikan langsung oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI Yudo Margono.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan, meski sudah resmi beroperasi, rumah sakit belum bisa menerima pasien.

“Untuk saat ini, rumah sakit ini belum bisa melayani pasien, karena pihak pengelola rumah sakit masih melakukan penyesuaian, termasuk uji fungsi berbagai peralatan medis dan uji tugas tenaga medis tersebut di setiap bagian yang dipersiapkan,” kata Tjetjep saat dihubungi, Senin (6/4/2020).

Tjetjep memperkirakan proses penyesuaian dan uji fungsi berbagai peralatan medis yang ada serta uji tugas tenaga medis di setiap bagian membutuhkan waktu sekitar satu pekan ke depan.

“Makanya RS Darurat Corona ini dipastikan belum bisa menerima pasien dalam waktu dekat ini,” kata Tjetjep.

Meski demikian, sejauh ini sudah ada 50 tenaga medis dan paramedis yang menjadi sukarelawan dan siap diterjunkan.

Tidak saja itu, menurut Tjetjep, Kementerian Kesehatan juga akan mengirimkan sekitar 100 tenaga medis dan paramedis untuk memperkuat sumber daya manusia yang ada di RS Darurat Corona di Pulau Galang ini.

“Sementara untuk tenaga non-medis yang dibutuhkan di rumah sakit sudah mulai direkrut sejak beberapa pekan lalu,” kata Tjetjep.


RS darurat corona kedua

Tjetjep mengatakan, RS Darurat Corona di Pulau Galang ini merupakan rumah sakit darurat kedua untuk penanganan Covid-19.

Sebelumnya, pemerintah mengoperasikan RS serupa di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

Sama dengan di Wisma Atlet Kemayoran, RS Darurat Corona di Pulau Galang ini juga menyediakan tiga klaster perawatan pasien Covid-19.

Masing-masing yakni, klaster orang tanpa gejala (OTG), pasien dalam pengawasan (PDP) dan klaster ICU bertekanan negatif untuk pasien positif Covid-19.

Untuk klaster OTG saat ini tersedia 260 kamar, klaster PDP sebanyak 100 kamar dan 20 kamar untuk klaster ICU pasien positif Covid-19.

“Sesuai target, kapasitas RS Darurat Corona di Pulau Galang ini direncanakan dapat mencapai 1.000 ruangan. Namun pengembangannya disesuaikan dengan kebutuhan,” kata Tjetjep.

Tiga zona

Selain itu, rumah sakit yang berada di bawah kendali Kodam I/Bukit Barisan ini selain memliki tiga klaster, juga memiliki tiga zonasi yang memiliki peruntukannya masing-masing.

Zona A merupakan fasilitas penunjang bagi para dokter dan paramedis yang menangani pasien Covid-19 di pulau tersebut.

Sementara, Zona B diperuntukkan bagi fasilitas medis dan tempat isolasi serta observasi bagi pasien yang dirawat.

Selain itu, disiapkan Zona C yang saat ini difungsikan sebagai area cadangan untuk pengembangan fasilitas-fasilitas lainnya di area rumah sakit yang sekaligus akan dijadikan pusat riset tersebut.

"Hal ini nantinya menjadi tanggungan pemerintah daerah, yakni pemerintah Provinsi Kepri dan Pemerintah Kota Batam, bahkan struktur organisasi rumah sakit telah dibentuk oleh Pangdam I/Bukit Barisan," kata Tjetjep.

https://regional.kompas.com/read/2020/04/06/10253261/resmi-beroperasi-rs-darurat-di-pulau-galang-belum-menerima-pasien

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke