Komandan Gugus Tugas Covid-19 Kepulauan Bangka Belitung Mikron Antariksa mengatakan, sebanyak 168 penumpang terdata dalam manifes penerbangan itu.
Mikron mengaku kesulitan melaksanakan pelacakan (tracing) penumpang yang melakukan kontak dekat dengan pasien positif tersebut di pesawat.
Sebab, sebagian besar penumpang telah kembali ke Jakarta dan tersebar di sejumlah wilayah.
"Sebagian di Bangka Tengah dan Bangka Selatan, ada yang sudah dicek (menggunakan alat) rapid test. Hasilnya negatif," kata Mikron kepada Kompas.com di posko Gugus Tugas Civid-19, Jumat (3/4/2020).
Mikron mengatakan, kesulitan melacak penumpang yang telah kembali ke Jakarta karena pembatasan penerbangan yang diberlakukan di sejumlah daerah.
Ia pun mengimbau penumpang yang ikut dalam penerbangan tersebut mendatangi posko Gugus Tugas Covid-19 terdekat dan memeriksakan diri.
Untuk mencegah kerumunan, warga yang merasa menumpangi pesawat itu juga bisa menghubungi hotline Covid-19 agar didatangi petugas ke rumah masing-masing.
Penerbangan Citilink 18 Maret 2020 pukul 10.00 WIB
Pasien positif Covid-19 tersebut diketahui menumpang pesawat Citilink rute Jakarta-Pangkal Pinang. Pasien berusia 72 tahun itu menderita sakit setelah tiba di Bangka.
Pasien itu sempat dirawat di rumah sakit. Tim medis pun melakukan uji swab untuk memastikan penyakit pasien tersebut.
Namun, sebelum hasil laboratorium keluar, pasien itu meninggal. Belakangan diketahui hasil uji laboratorium itu menunjukkan bahwa pasien tersebut positif Covid-19.
Seluruh keluarga pasien yang berada di Bangka Selatan diisolasi sesuai prosedur penanganan Covid-19. Berdasarkan hasil rapid test virus corona, istri pasien tersebut dinyatakan positif.
Namun, Satgas Covid-19 masih menunggu hasil uji laboratorium dari Balitbangkes RI di Jakarta.
https://regional.kompas.com/read/2020/04/04/11304131/tracing-corona-penumpang-citilink-rute-jakarta-pangkal-pinang-pada-18-maret