Salin Artikel

Fakta Karantina Wilayah Surabaya, Akses Khusus Pelat L, Orang yang Masuk Disterilkan

Sejumlah persiapan teknis tengah dibahas oleh seluruh jajaran agar karantina wilayah dapat dilakukan dengan baik.

Petugas hanya memperbolehkan warga dengan kendaraan pelat L (Surabaya) untuk masuk ataupun keluar.

Itu pun keperluan mereka harus betul-betul mendesak, seperti pemenuhan kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak (BBM).

Selain itu, petugas medis, petugas kepolisian, dan TNI juga diperbolehkan melintas.

"Jadi hanya pelat L (Surabaya) nanti yang boleh masuk, atau mungkin kalau dia bukan pelat L tapi dia punya KTP Surabaya. Dan untuk (driver ojek) online juga kita batasi. Kita lakukan seleksi ketat keperluannya apa," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat, Senin (30/3/2020).

Petugas harus melakukan sterilisasi kepada masyarakat melalui bilik disinfektan.

“Ini diharapkan nanti 24 jam dalam pengawasan untuk akses masuk ke Surabaya," ujar dia.

Meski baru diterapkan pekan ini, sosialisasi karantina wilayah sudah mulai dilakukan sejak pekan lalu.

“Mulai hari Jumat kemarin kita sudah lakukan sosialisasi dan pembatasan-pembatasan (barrier). Jadi kita sudah kurangi yang empat-tiga lajur, menjadi satu lajur. Nanti mungkin akan menjadi satu lajur saja, jika benar-benar urgen," kata dia.

Di 19 pintu masuk ke Surabaya tersebut disiapkan posko dan bilik sterilisasi yang dijaga petugas gabungan dari beberapa instansi terkait.

Sebanyak 19 pintu masuk ke Kota Surabaya itu yakni Stadion Gelora Bung Tomo (Pakal), Terminal Tambak Oso (Benowo), Dupak Rukun (Asemrowo), Kodikal (Pabean), Mayjen rumah pompa (Dukuh Pakis), Gunungsari (Jambangan), Kelurahan Kedurus (Karang Pilang), Masjid Agung (Kec. Gayungan), dan Jeruk (Lakarsantri).

Pintu masuk lainnya berada di Driyorejo, Benowo Terminal (Pakal), Tol Simo (Sukomanunggal), Mal City of Tomorrow (Dishub), MERR Gunung Anyar (Gunung Anyar), Suramadu (Kec. Kenjeran), Rungkut Menanggal (Gunung Anyar), Wiguna Gunung Anyar Tambak (Gunung Anyar), Margomulyo (Tandes), dan Pondok Chandra (Gunung Anyar).

"Jadi intinya adalah kita sudah bersiap untuk melakukan karantina wilayah di Surabaya karena meningkatnya penderita positif Covid-19 ini yang cukup memprihatinkan," kata Irvan.

Dia memastikan bahwa kebijakan tersebut segera diterapkan setelah persiapan sudah matang.

"Minggu ini, mungkin dalam satu dua hari ini. Setelah semua posko-posko lengkap, petugas juga sudah ter-plotting semua," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, kebijakan itu harus diambil demi mencegah penyebaran Covid-19 di Surabaya.

"Informasi yang kami dapatkan itu, jadi Covid-19 ini bukan murni dari Surabaya, tapi memang dibawa dari luar. Nah, ini kan yang harus dicegah, harus diminimalisasi agar tidak menyebar," kata Febri.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Ghinan Salman | Editor: David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/03/31/09300041/fakta-karantina-wilayah-surabaya-akses-khusus-pelat-l-orang-yang-masuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke