Salin Artikel

Rumah Sakit Rujukan Penuh, Bantul Siap Bangun RS Darurat

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Bantul, Yogyakarta, berencana membangun rumah sakit darurat untuk penanganan Covid-19.

Bangunan bekas Puskemas Bambanglipuro, Desa Sidomulyo, diharapkan bisa menampung ratusan pasien gejala ringan Covid-19 sebelum dirujuk ke rumah sakit rujukan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis mengatakan, Puskemas Bambanglipuro rencananya digunakan sebagai rumah sakit darurat.

Hal ini dikarenakan setiap hari perkembangan kebutuhan masyarakat semakin meningkat. Sehingga penanganan pasien dalam penanganan (PDP) dan orang dalam pengawasan (ODP) harus diberikan pelayanan maksimal.

Adapun RSUD Panembahan Senopati mengalami kendala terbatasnya ruangan.

"Untuk mencari alternatif PDP dan ODP (gejala) ringan maka diisolasi tersendiri. Salah satu pilihan eks Puskesmas Bambanglipuro," kata Helmi.

Pemkab Bantul juga harus menyiapkan sarana dan prasarana pendukung jika nantinya Bupati Bantul dan Forkompimda sepakat Puskesmas Bambanglipuro yang lama ini digunakan untuk rumah sakit darurat Covid-19 agar semua pelayanan bisa maksimal.

Nantinya yang perlu dilakukan membersihkan lokasi dan menghitung biaya pembangunan yang akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Bantul. 

"Secara umum kami melihat bisa menampung 100 pasien," kata Sekda Bantul.

Helmi yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Infeksi COVID-19 Pemkab Bantul berharap masyarakat terutama warga di sekitar eks Puskesmas Bambanglipuro mendukung pendirian rumah sakit darurat ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Budi Raharja mengatakan, jika disetujui oleh Bupati Bantul dan Forkompimda maka ditargetkan dalam waktu paling lama satu pekan eks Puskesmas Bambanglipuro sudah siap untuk dioperasionalkan sebagai RS darurat.

Menurut dia, pembuatan RS darurat ini karena RS rujukan Covid-19 di Bantul seperti RSUD Panembahan Senopati, RS Elisabeth, dan PKU Muhammadiyah Bantul menyatakan penuh.

Oleh karena itu, pasien PDP dan ODP ringan dan pasien dengan hasil rapid test positif perlu rumah sakit darurat seperti Wisma Atlet Jakarta.

"Sehingga nanti pasien PDP ringan dan hasil rapid test positif sementara di RS Darurat," kata Agus.

Nantinya, jika kondisi pasien memburuk dan harus dirujuk ke RS rujukan Covid-19 akan mudah dilakukan sehingga tahapan lebih tertata.

Jika disetujui, maka proses pembersihan ruangan, menyiapkan tempat tidur untuk pasien dan keperluan lainnya, termasuk paramedis yang merawat akan siap dalam satu minggu.

Persiapan ini juga didukung pihak terkait seperti Polri, TNI dan Pol PP.

"Tentunya akan disesuaikan dengan kompetensinya yaitu perawat, bidan dan dokter. Namun jika ada kekurangan maka akan membuka kesempatan relawan untuk membantu penanganan pasien," kata Agus. 

https://regional.kompas.com/read/2020/03/30/22583761/rumah-sakit-rujukan-penuh-bantul-siap-bangun-rs-darurat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke