Salin Artikel

Wali Kota Sumbang 6 Bulan Gaji, PNS Patungan Bantu Warga Bontang Terdampak Covid-19

Kebijakan itu dilakukan Neni karena setiap hari menerima pesan singkat dari masyarakat yang mengeluh tidak bisa jualan setelah pemerintah melarang adanya keramaian.

“Ada yang bilang enggak punya uang. Enggak bisa bayar cicilan. Enggak bisa beli beras dan lain-lain. Ya sudah, saya putuskan bantu saja. Kadang saya bantu Rp 2 juta, Rp 1 juta, bahkan ada yang Rp 500 ribu,” kata Neni saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/3/2020).

Bermula dari keluhan itu, akhirnya Neni memutuskan untuk mendonasikan gajinya terhitung dari Maret 2020 hingga Agustus 2020 kepada warga yang kehilangan mata pencaharian.

Neni mengakui dampak ekonomi yang terjadi akibat Covid-19 khusus kepada pelaku usaha informal sangat parah.

Orang tak bisa berjualan di pasar, penjual pentol tak bisa jualan di sekolah karena libur dan berbagai usaha lain yang menurun penghasilan signifikan.

“Karena itu, kita juga siapkan warung gratis untuk masyarakat ingin makan. Jadi kita sumbang juga ke situ juga,” terangnya.

Selain itu, Sekretariat Daerah Bontang juga membuat imbauan kepada seluruh ASN agar berdonasi minimal Rp 100 ribu untuk membantu masyarakat.


Nantinya, semua dana yang terkumpul itu dibagikan ke setiap kepala keluarga miskin baru yang terdampak Covid-19.

Rencana tersebut juga akan ditopang menggunakan APBD.

Saat ini Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bontang sudah mengusulkan ke DPRD Bontang untuk masing-masing kepala keluarga diberi uang Rp 300.000 selama tiga bulan ke depan.

Dinas Sosial Bontang juga sedang mendata warga miskin baru yang terdampak akibat wabah pandemi ini.

Neni memprediksi ada sekitar 5.000 keluarga miskin baru akibat dampak Covid-19.

Jika setiap bulan satu kepala keluarga menerima Rp 300.000, maka dalam sebulan Pemkot Bontang harus mengalokasikan dana Rp 1,5 miliar.

Namun, Nani mengungkap, ada kemungkinan penambahan keluarga miskin baru mencapai 10.000 KK.


Neni juga merencanakan untuk pemberian insentif Rp 15 juta untuk dokter spesialis. Sementara dokter umum Rp 10 juta.

“Jadi kita alokasikan dari APBD sekitar Rp 30 miliar untuk penanganan Covid-19,” ujar Neni.

Hingga, Minggu (29/3/2020) jumlah pasien positif corona di Bontang berjumlah satu orang. Pasien itu kini sedang dalam perawatan di RSUD Taman Husada.

Sementara, orang dalam pemantauan (ODP) ada 38 orang. Ada 32 isolasi mandiri, sementara 5 orang dirawat inap, satu orang sudah selesai pemantauan.

Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah satu orang.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/30/18012361/wali-kota-sumbang-6-bulan-gaji-pns-patungan-bantu-warga-bontang-terdampak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke