Salin Artikel

900 Pemudik Tiba di Kabupaten Tasikmalaya dalam Sehari, Puskesmas Perbatasan Kewalahan.....

Satgas terdiri dari tim medis Puskesmas perbatasan dibantu unsur pemerintahan kecamatan, Polsek dan Koramil Ciawi mengaku kewalahan karena jumlah pemudik terus membludak berdatangan.

Seluruh pemudik yang tiba di Kecamatan Ciawi tersebut wajib melalui pemeriksaan medis di sebuah Pos Jaga yang sengaja didirikan mandiri oleh unsur kecamatan tersebut.

"Warga yang baru pulang kampung dari luar kota, apalagi dari daerah yang terpapar Covid-19 harus lapor ke RT setempat," jelas Ketua Satgas sekaligus Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Asep Rudi, Minggu siang.

"Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kesehatan dan suhu tubuhnya. Sehari saja pos penjagaan tim medis yang dibentuk secara inisiatif pihak kecamatan ini sudah memeriksa 900 pemudik dari kawasan zona merah." 

Jumlah tersebut kemungkinan akan terus bertambah, karena diduga masih banyak warga daerah yang memutuskan pulang kampung akibat pandemik Covid-19.

Selain diperiksa kesehatan dan suhu tubuhnya, mereka juga didata, dicatat identitasnya dan diwawancara riwayat selama di luar kota.

Social distancing dan slf monitoring

Bagi mereka yang ada keluhan diberikan obat dan diberikan nomor kontak apabila ada keluhan lain agar petugas siap memberikan pelayanan.

"Jika sehat maka disarankan social distancing dan self monitoring. Namun jika ada keluhan, maka akan disarankan isolasi mandiri," tambah dia.

Sejauh ini tidak ada temuan kasus sakit berat. Adapun untuk data yang sakit ringan, dilaporkan ke Dinas Kesehatan lalu didata untuk diupload ke data Kabupaten Tasikmalaya.

Sehingga untuk mengetahui datanya, bisa menghubungi 119 atau dilihat di http://sigesit119.tasikmalayakab.go.id/.

"Kasus ODP ada yang dilaporkan, tapi angkanya ada di Dinas Kesehatan. Karena kami input setiap kasus gak diakumulatif," ungkapnya.

Sampai dengan hari ini Minggu (29/3/2020), sesuai data dari portal sigesit119 tersebut diketahui total keseluruhan orang dalam pemantauan (ODP) virus corona di Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 173 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 7 orang.

Pemkab Tasikmalaya tak segesit Pemkot Tasikmalaya

Diberitakan sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat asal daerah pemilihan Tasikmalaya meminta Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk lebih pro aktif dalam penanganan virus corona.

Selama ini, daerah luas dengan jumlah 39 kecamatan itu dinilai paling sulit memberikan informasi terkait data update potensi penyebaran Covid-19.

"Saya mendapatkan informasi dan teralami oleh saya sendiri Kabupaten Tasikmalaya paling sulit untuk memberikan informasi terkait corona. Terutama Dinas Kesehatan, saya pernah minta langsung data ke kepalanya, sampai sekarang belum dikasih," jelas Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Yod Mintaraga kepada wartawan, Jumat (27/3/2020).

Padahal, data tersebut nantinya akan menjadi acuan kondisional Pemkab Tasikmalaya untuk mendapatkan bantuan dana darurat dari provinsi.

Namun respons tak serius malah ditunjukkan oleh pihak eksekutif Pemkab Tasikmalaya dalam memerangi virus corona yang sejatinya sebagai langkah kemanusiaan yang harus dilakukan secara bersama-sama.

"Ini aneh juga, kenapa respons Pemkab Tasikmalaya begitu lamban dan berbeda dengan wilayah Kota Tasikmalaya yang terlihat begitu aktif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ini ada apa sebenarnya," tambahnya. 

https://regional.kompas.com/read/2020/03/30/11313831/900-pemudik-tiba-di-kabupaten-tasikmalaya-dalam-sehari-puskesmas-perbatasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke