Salin Artikel

Bupati Sumba Timur Larang Perantauan dari Daerah Positif Corona Pulang

Gidion tak mau perantauan dari Sumba Timur justru membawa virus corona baru atau Covid-19 ke kampung halaman.

"Faktanya kemampuan rumah sakit kami terbatas sekali, sehingga kalau ada warga yang positif, pasti kami akan kewalahan," ungkap Gidion kepada Kompas.com, Minggu (29/3/2020) malam.

Kabupaten Sumba Timur, kata dia, baru menerima bantuan alat pelindung diri dari pemerintah provinsi. Jumlah bantuan yang diterima pun terbatas.

"Saya imbau warga Sumba Timur yang tinggal di daerah yang banyak warganya positif corona, sebaiknya jangan datang ke Sumba Timur," jelasnya.

Tapi, Gidion tak melarang masyarakat yang memiliki alasan mendesak untuk pulang kampung.

Pemkab Sumba Timur akan menyiapkan sejumlah fasilitas untuk menangani pasien positif dan yang diduga terinfeksi virus corona baru atau Covid-19.

"Tapi kita masih siapkan semua sumber daya, termasuk gedung yang representatif,"ujar Gidion.

Selain melarang warga pulang kampung, pihaknya juga berencana menutup pelayaran masuk Sumba Timur. Larangan itu berlaku untuk lalu lintas manusia, sementara distribusi barang tetap diizinkan.


Hingga saat ini, Provinsi NTT belum memiliki kasus positif Covid-19. Tapi, sebanyak 495 orang dalam pemantauan (ODP) tercatat di NTT.

Sebanyak 9 ODP dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di NTT. Tim medis telah mengambil sampel cairan tenggorokan 9 ODP itu untuk diuji di Balitbangkes RI di Jakarta.

Sementara itu, sebanyak 53 ODP telah selesai menjalani karantina mandiri selama dua pekan.

Saat ini, sebanyak 432 ODP masih menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.

Khusus untuk Kabupaten Sumba Timur, 37 orang masuk kategori ODP. Satu di antaranya sedang menjalani perawatan medis di RSUD Umbu Rarameha Waingapu.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/30/10215681/bupati-sumba-timur-larang-perantauan-dari-daerah-positif-corona-pulang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke