Salin Artikel

Bupati Garut: Tidak Ada "Lockdown", Tidak Ada Karantina, Hanya "Social Distancing"

Sampai saat ini, Pemkab Garut masih menerapkan pola penanganan dengan cara social distancing.

“Tidak ada (lockdown), kita tidak ada karantina, yang ada itu pergerakan orang dibatasi, yang kedua, orang yang masuk ke daerah itu diawasi dari sisi kesehatannya,” jelas Rudi kepada wartawan, Minggu (29/03/2020) di Command Centre, Pemkab Garut.

Rudy menegaskan, pola penanganan pencegahan yang dilakukan Pemkab Garut saat ini masih pada tahap social distancing dengan pengawasan yang lebih ketat terhadap mereka yang berstatus ODP.

“Iya, kita social distancing dan pengawasan lebih ketat terhadap ODP, jika ada masalah sosial pada ODP, kita beri bantuan,” jelas Rudy.

Pembatasan gerak terhadap warga, menurut Rudy, akan dilakukan mulai Senin (30/04/2020).

Polanya, lanjut Rudy, pemerintah akan meniru cara pembatasan gerak di Kota Bandung dengan menutup ruas-ruas jalan tertentu. Warga dibatasi geraknya ke pusat-pusat keramaian.

“Kapolres akan melakukan penyekatan-penyekatan, itu bukan lockdown, kalau lockdown itu, orang tidak boleh masuk ke Garut, kalau kami tidak, silakan saja (masuk ke Garut),” katanya.

Namun, untuk masuk ke Garut bagi mereka pemudik yang datang dari kota-kota besar, menurut Rudy, akan ada pemeriksaan di jalan masuk ke daerah.

Bentuknya semacam screening untuk meyakinkan para pemudik itu dalam keadaan sehat sehingga tidak membuat orang lain di kampungnya terkena penyakit.

Rudy memperkirakan, akan ada 50.000 warga Garut yang akan pulang kampung ke Garut.

Saat ini, mereka yang telah pulang baru mencapai 10.000 orang.

Jumlah ini, menurut Rudy, akan terus bertambah seiring makin dekatnya dengan bulan Ramadhan.

“Di kita kan ada budaya munggah, jadi menjelang munggah akan makin banyak yang pulang,” katanya.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/30/08395191/bupati-garut-tidak-ada-lockdown-tidak-ada-karantina-hanya-social-distancing

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke