Salin Artikel

Pabrik Benang di Rancaekek Terbakar, TNI/Polri Bubarkan Kerumunan Warga

Pabrik produksi benang dari kapas yang berlokasi di depan Pabrik Kahatex ini terbakar diduga akibat korsleting listrik.

Saat api melalap gudang di belakang pabrik tersebut, pengguna jalan di nasional ini sempat berhenti sehingga menimbulkan kerumunan.

TNI/Polri pun langsung membubarkan kerumunan warga ini karena dikhawatirkan menjadi sebab penyebaran virus corona atau Covid-19.

Babinsa Desa Linggar Serma Udung Hidayat mengatakan, berdasrkan informasi dari Satpam Pabrik Wistex, Ujang (34), peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa.

"Menurut pekerja, sumber api berasal dari korsleting listrik di gudang. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ujar Udung kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Jumat malam.

Api, kata Udung, baru dapat dipadamkan setelah 20 unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi.

Beruntung, meski dekat dengan SPBU Al Masoem, namun api dapat segera dipadamkan dengan bantuan 20 unit mobil damkar dari Pemkab Bandung ini.

"Kerugiannya berapa belum dapat ditaksir karena area yang terbakar cukup luas. Api dapat dipadamkan sekitar pukul 21.00 WIB," tutur Udung.

Udung menyebutkan, saat kejadian, pihaknya bersama polisi memang membubarkan kerumunan warga karena khawatir menjadi penyebab penyebaran Covid-19.

"Saat lihat ada kerumunan kami langsung bubarkan untuk menjaga wilayah tetap aman dari penyebaran Covid-19," sebut Udung.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Linggar Nanang Suherman (52) menuturkan, ia penasaran dengan kobaran api yang melalap gudang pabrik di sekitar rumah tersebut.

"Banyak juga yang sengaja berhenti karena api besar dan terlihat di jalan. Kami juga nggak nyadar, begitu diingatkan tentara jadi takut corona juga, langsung pulang," kata Nanang.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/27/22343581/pabrik-benang-di-rancaekek-terbakar-tni-polri-bubarkan-kerumunan-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke