Salin Artikel

Tegal Terapkan Local Lockdown Cegah Corona, Ini Sikap Sejumlah Kepala Daerah

KOMPAS.com - Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono memutuskan untuk mengambil kebijakan local lockdown selama empat bulan ke depan untuk cegah wabah corona. Artinya, akses keluar masuk di kota tersebut tertutup.

Dedy menjelaskan, pihaknya akan menutup akses masuk dengan beton movable concrete barrier (MBC) mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020.

"Termasuk seluruh wilayah perbatasan akan kita tutup, tidak pakai water barrier namun MBC beton. Yang dibuka hanya jalan provinsi dan jalan nasional," kata Dedy.

Kebijakan tersebut, menurut Dedy, diambil menyusul munculnya kasus pertama warga Kota Tegal yang terkonfirmasi positif terjangkit virus corona (Covid-19) pada Rabu (25/3/2020).

"Warga harus bisa memahami kebijakan yang saya ambil. Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka," kata Dedy, saat konferensi pers terkait satu warganya yang positif corona, di Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020) malam.

Setelah berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jayawijaya, Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, memutuskan untuk menutup penerbangan komersial selama 14 hari.

"Kita lakukan ini selama 14 hari ke depan, mulai terhitung Kamis (26/3/2020) khusus untuk pesawat penumpang dari Jayapura ke Wamena. Begitu juga bagi pesawat berbadan kecil atau perintis," kata Jhon melalui sambungan telepon, Senin.

Jhon mengatakan, kebijakan itu tidak berlaku bagi pesawat kargo, sebab kebutuhan masyarakat di wilayah pegunungan semuanya mengandalkan jalur udara dari Bandara Wamena.

"Ini bukan tindakan lockdown, tetapi hanya untuk antisipasi penyebaran dari penerbangan. Pesawat penumpang yang ditutup sementara," katanya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Makassar menyiapkan komunitas-komunitas untuk membagikan logistik kepada masyarakat jika kebijakan lockdown diberlakukan untuk menghadapi pandemi Covid-19.

“Jika diberlakukan lockdown, sudah ada komunitas-komunitas dibentuk untuk membagikan logistik kepada masyarakat yang berdiam di dalam rumah masing-masing. Kebijakan lockdown ini kemungkinan dilakukan, karena pandemi Covid-19 berkembang pesat di Kota Makassar,” kata Pejabat Walikota Makassar, Iqbal Suhaeb kepada wartawan, Kamis (26/3/2020).

Menurut Iqbal, jika lockdown diberlakukan, pemerintah kota akan membatasi akses masuk ke Kota Makassar, baik melalui jalur udara, laut maupun darat.

“Jadi akan dibatasi dan dijaga ketat jalur-jalur keluar masuk orang di Kota Makassar. Baik bandara, pelabuhan maupun jalur-jalur darat. Tapi tidak sepenuhnya ditutup, jelas ada mekanismenya. Karena Kota Makassar masih membutuhkan obat-obatan maupun APD untuk mengatasi pasien Covid-19,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengancam akan melakukan lockdown atau karantina wilayah jika warganya masih menyepelekan bahaya virus corona atau Covid-19.

Seperti diketahui, selama ini pemerintah daerah terus gencar memberitahukan masyarakat untuk menerapkan social distancing atau menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Namun, menurut Yusuf, masih ada masyarakat yang tak mengindahkan imbauan waspada Covid-19.

"Kalau nanti mereka tidak mengindahkan, mungkin kita lakukan lockdown. Jangan anggap enteng Covid-19. Semua harus waspada, jangan ada lagi acara atau kerumunan massa, terutama di kampung-kampung yang selama ini diketahui masih ada yang melakukan,"kata Yusuf kepada wartawan, Jumat (27/3/2020).

(Penulis: Kontributor Makassar, Hendra Cipto, Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor: Abba Gabrillin, Khairina, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2020/03/27/14320041/tegal-terapkan-local-lockdown-cegah-corona-ini-sikap-sejumlah-kepala-daerah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke