Salin Artikel

Kisah Achmad Mustofa, Mahasiswa Unesa yang Jalani Sidang Skripsi Online karena Wabah Virus Corona

Di balik proses kelulusannya, ada kisah menarik yang tak akan pernah dilupakan pria asal Lamongan, Jawa Timur, itu.

Jika umumnya sidang skripsi dilakukan di kampus dan bertatap langsung dengan dosen penguji, mahasiswa semester 8 Jurusan Pendidikan Olahraga Unesa ini justru mengikuti sidang skripsi secara online pada Kamis (19/3/2020) lalu.

Sejak sepekan lalu, semua perguruan tinggi di Surabaya memang menerapkan kuliah online. Hal itu dilakukan untuk mencegah laju penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19.

Sidang skripsi online ini, sebelumnya sempat viral di media sosial Instagram.

Akun Instagram @aslisuroboyo turut mengunggah kisah Achmad Mustofa yang mengikuti sidang skripsi online itu.

Hingga Jumat (20/3/2020) malam, unggahan itu telah disukai 361.866 netizen dan dikomentari sebanyak 3.725 pengguna akun Instagram.

Pakai fitur video call WhatsApp

Kepada Kompas.com, Mustofa menceritakan bahwa awalnya sidang skripsi akan dilakukan secara offline di Unesa.

Ia pun telah mengonfirmasi dosen penguji terkait pelaksanaan sidang skripsinya itu.

Namun, H-1 sebelum pelaksanaan sidang skripsi digelar, dosen pembimbing Mustofa, Prof. Dr. Ali Maksum, menghubunginya dan menyarankan agar sidang skripsi dilakukan via online.

"Jadi H-1 dosen pembimbing menyarankan untuk online lebih bagus. Saya sih ngikutin arahan dosen pembimbing. Memang sebelumnya, arahan rektor untuk mahasiswa sudah libur, jadi kampus sepi," kata Mustofa dihubungi melalui aplikasi instan WhatsApp, Jumat (20/3/2020) malam.

Ia pun mencari literatur untuk mengetahui secara teknis bagaimana sistem pelaksanaan sidang skripsi online.

Selain itu, Mustofa juga meminta rekomendasi kepada Ketua Laboratorium Unesa Dr Anung Priambodo, mengenai software apa yang bagus untuk digunakan sidang skripsi online.

Setelah berkonsultasi, ia pun memilih menggunakan fitur video call pada aplikasi WhatsApp.

"Saya tanya Ketua Lab bahwa sidang (skripsi) bisa online, menggunakan video call WhatsApp atau Zoom Room, saya pakai WhatsApp," ujar dia.

Disanggupi dosen penguji

Mahasiswa berusia 22 tahun ini pun mengonfirmasi kembali kepada para dosen penguji bahwa sidang skripsi akan dilakukan via online. Tiga dosen penguji menyanggupinya.

Sidang skripsi online itu dilakukan Mustofa dari inde kosnya, di kawasan Lidah Kulon, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (19/3/2020) pukul 10.00 WIB dan berakhir pukul 10.50 WIB.

Ada tiga dosen penguji yang membedah karya tulis ilmiah Mustofa, yakni penguji 1 Heryanto Nur Muhammad, penguji 2

Dwi Lorry Juniarisca, dan penguji 3 Ali Maksum yang juga dosen pembimbing Mustofa.

Dalam sidang skripsi online itu, mahasiswa tingkat akhir Unesa itu mendapat beberapa pertanyaaan, saran hingga koreksi, atas skripsinya yang berjudul 'Kebiasaan Belajar dan Berlatih Siswa Kelas Olahraga SMP Negeri 1 Mantup Lamongan'.

Selama 50 menit sidang skripsi berlangsung, Mustofa dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar sarjana pendidikan.

"Alhamdulillah senang, Mas, plong sudah sidang skripsi," kata Mustofa.

Tapi di balik itu semua, sidang skripsi online ini menyimpan kesan tersendiri bagi Mustofa.

Empat orang temannya itu, yakni Feri, Dani, Ibnu, dan Alif, menyiapkan semua properti yang dibutuhkan, seperti meja, kursi, lampu penerangan, hingga melakukan gladi kotor sebelum berhadapan dengan tiga dosen pengujinya.

Lantaran inde kos Mustofa hanya terdapat lemari, kasur dan kipas angin, ia pun terpaksa menggunakan rak sepatu dan disulap menjadi sebuah meja.

Adapun kursi yang dipakai Mustofa sebenarnya adalah sebuah toples krupuk.

"Aslinya itu rak sepatu, atasnya buat naruh sabun dan lain-lain. Karena enggak ada meja kursi di kos. Kursinya pakai toples besar biasanya tempat krupuk, tak jadikan kursi dadakan," ujar dia tertawa.

Teman-temannya yang iseng, kemudian meletakkan sejumlah botol, salah satunya adalah botol sabun cair, di atas rak sepatu yang dijadikan meja, sesaat sebelum sidang skripsi dimulai.

Botol-botol itu berhimpitan dengan smartphone merek iPhone Mustofa yang akan digunakan untuk video call dengan tiga dosen pengujinya.

"Jadi pas mau mulai (sidang skripsi), eh (botol) ditaruh di meja dadakan he-he-he," kata Mustofa.

Grogi saat akan sidang skripsi, sampai latihan gladi kotor

Sebelum mengikuti sidang skripsi, Mustofa mengaku grogi karena hari itu menjadi penentu bagi dirinya.

Sehingga, beberapa kali ia harus melakukan gladi kotor atau latihan sidang skripsi bersama teman-temannya.

"Sebelum sidang itu grogi berat, mau ngapa-ngapain itu kayak gemetar. Tapi pas sidang mulai, groginya sudah hilang, sudah agak rileks pas sidangnya," tutur Mustofa.

Jika harus memilih, Mustofa mengaku akan lebih memilih untuk mengikuti sidang skripsi online daripada offline.

Ia menyebut sidang skripsi offline akan lebih menegangkan karena harus bertatapan langsung dengan para dosen penguji.

Ketegangan itu sempat dirasakan Mustofa saat menjalani seminar proposal di Unesa.

"Karena seminar proposal offline, sidang skripsi online, saya pilih online saja he-he-he," kelakar Mustofa.

Meski demikian, ia mengakui ada banyak yang harus disiapkan ketika mengikuti sidang online, meliputi properti seperti meja dan kursi hingga internet yang stabil.

Namun, Mustofa melanjutkan, sidang skripsi yang dilakukan, baik secara online maupun offline, sama-sama menuntut mahasiswa untuk fokus dan harus serius memaparkan hasil karya tulis ilmiah di hadapan dosen penguji.

"Meski (sidang skripsi online) lebih rileks, saya menahan ketegangan juga di hadapan penguji dan sampai keringetan kemarin," kata dia.

"Alhamdulillah, senang sudah sidang skripsi, plong!" ujar Mustofa menambahkan.

Mustofa sebenarnya bukan mahasiswa Unesa pertama yang menjalani sidang skripsi secara online. Sehari sebelumnya, sudah ada mahasiswa Unesa yang mengikuti sidang skripsi via online.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/21/07134911/kisah-achmad-mustofa-mahasiswa-unesa-yang-jalani-sidang-skripsi-online

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke