Bahkan, Husein sendiri memutuskan untuk menunda pesta pernikahan keponakannya, meski telah menyebar undangan.
Acara tersebut rencananya dilaksanakan, Sabtu (21/3/2020) besok.
Hal itu disampaikan Husein di hadapan puluhan kepala desa saat memberi pengarahan mengenai kewaspadaan penyebaran virus corona di Pendapa Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (20/3/2020).
"Saya mau mantu, tapi ditunda. Saya punya keponakan yang ikut saya sejak kecil, anak dari saudara istri saya. Seharusnya besok ini resepsi, besok hanya akad nikah saja, tamu yang hadir juga terbatas," kata Husein.
Untuk menghindari kerumunan, kegiatan pengarahan kepada para kades juga dibagi menjadi lima sesi dari pagi hingga sore. Selain itu, jarak antar kursi dibuat agak longgar.
Pada kesempatan itu, Husein juga meminta kepada para pemuka agama untuk menunda kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti pengajian dan lain-lain.
Lebih lanjut Husein meminta satgas yang telah dibentuk di setiap desa untuk dapat menjalankan tugas secara maksimal.
Satgas diminta mendata seluruh warga yang baru kembali dari luar negeri atau luar kota.
"Semua warga di-screening, tanyain semuanya. Cari ODP (Orang Dalam Pemantauan), ODP adalah orang-orang yang pernah pergi ke daerah terjangkit seperti Jakarta, Solo, Yogayakarta, Bali, luar negeri semuanya pasti," ujar Husein.
Selain baru pulang dari daerah terjangkit, sambung Husein, ODP ialah orang yang memiliki salah satu gejala, seperti demam, batuk atau pilek.
"Enggak masalah ODP-nya (akan bertambah) banyak, akan dipantau. ODP periksa ke puskesmas tidak bayar, tapi yang kaitannya Covid-19, kalau penyakit lain jangan numpang," kata Husein.
https://regional.kompas.com/read/2020/03/20/18394731/imbau-warga-tak-berkerumun-acara-mantu-bupati-banyumas-ditunda