Satu Warga Positif Corona, Wali Kota Balikpapan Tetapkan Status KLB

SAMARINDA, KOMPAS.com – Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi langsung menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus corona atau Covid-19.

Hal tersebut imbas satu dari tiga warga Kalimantan Timur dinyatakan positif corona berdasarkan hasil tes laboratorium Puslitbangkes Kemenkes RI.

Ketiga warga Kaltim ini pernah melakukan kontak langsung dengan peserta seminar di Bogor, Jawa Barat.

Pasien dari Balikpapan dan Samarinda mengikuti satu kegiatan sama di Bogor.

Sementara pasien di Kutai Kertanegara mengikuti sidang Sinode tahunan Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) di Bogor.

Dua kegiatan berbeda itu terhitung sejak tanggal 24-28 Februari 2020.

“Wali Kota sudah menetapkan status KLB,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan Andi Sri Juliarty melalui rilis resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (20/3/2020).

Untuk kondisi pasien positif di Balikpapan, kata Andi, saat ini membaik dan sedang dirawat di Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo. 

“Tim surveilans bekerja sama dengan tim terkait dibantu oleh TNI dan Polri sedang tracking pihak-pihak yang telah kontak erat terhadap pasien dimaksud,” tutur Andi.

Hingga kini, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 16 orang.

Sedangkan kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 132 orang.

“10 pasien sudah pulang karena negatif,” kata Andi.

Untuk persiapan fasilitas medis, kata Andi, Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo menambah ruang isolasi menjadi 21 kamar.

"Sebelumnya hanya 10 kamar dan kami akan menambah 50 tempat tidur dalam waktu dekat," ujarnya.

Selain itu, Rumah Sakit Dr Hardjanto juga telah menyiapkan juga 4 kamar isolasi dan ruang bangsal yang dapat menampung 10 pasien lebih.

Andi meminta masyarakat tetap tenang dan menghindari kerumunan massa guna menekan penyebaran virus corona.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor juga menetapkan Kaltim dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah tiga warga sudah positif.

Selanjutnya, kata Isran telah membentuk gugus tugas fokus Corona yang dikoordinir oleh Dinas Kesehatan Kaltim.

Selain itu, Pemprov Kaltim juga merevisi APBD dan siapkan mengucurkan Rp 25 miliar untuk penanganan corona di Kaltim.