Salin Artikel

Klarifikasi Tes dan Perawatan Corona Gratis di Surabaya, Pemkot Hanya Tanggung Biaya Swab

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita mengklarifikasi biaya yang ditanggung pemkot hanya pemeriksaan tes swab Covid-19.

Biaya tes swab gratis berlaku bagi pemilik kartu tanda penduduk (KTP) Surabaya yang masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP) dengan gejala seperti sesak napas, demam, dan batuk pilek.

Artinya, warga itu pernah mengunjungi negara terjangkit atau pernah kontak langsung dengan pasien positif Covid-19. 

"Jika ODP yang mempunyai gejala seperti Covid-19, maka biaya pemeriksaan Swab di RSUA bisa dibayar Pemkot Surabaya," kata Febria dikonfirmasi, Kamis (19/3/2020).

Pemkot Surabaya telah menjalin kerja sama dengan RS Universitas Airlangga, sebagai salah satu rujukan yang ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan tes swab Covid-19.

Tes swab merupakan salah satu tahapan pemeriksaan mendeteksi kandungan dalam spesimen lendir pasien sebelum ODP dinyatakan PDP (pasien dalam pengawasan) atau diagosa positif Covid-19.

Bagi ODP yang tidak ada gejala dan ingin memeriksa secara mandiri ke RS Universitas Airlangga, maka biaya tes swab ditanggung sendiri.

Karena itu, Febria mengimbau masyarakat berkonsultasi dan melakukan deteksi dini di rumah sakit dan puskesmas terdekat.

"Jadi kalau ODP tidak ada gejala seperti Covid-19 dan periksa (swab) sendiri, maka biaya ditanggung sendiri," kata dia. 

Menurutnya, pemeriksaan awal dan pelayanan bagi ODP di rumah sakit mana pun ditanggung BPJS.

Tapi, BPJS hanya menanggung biaya ODP dengan gejalan seperti Covid-19.


Tetapi, jika ODP sudah dinyatakan PDP atau diagnosa positif Covid-19, maka biaya perawatan selanjutnya ditanggung pemerintah pusat.

"Yang tidak bisa dibayar BPJS adalah yang sudah diagnosa positif Covid-19. Sedangkan pemkot membayar tes swab-nya bagi ODP dengan gejala Covid-19 sebesar Rp 1.560.000," ujar dia.

Pemkot Surabaya, kata dia, hanya menanggung biaya tes swab agar pembayaran biaya perawatan tak berbenturan dengan pemerintah pusat.

"Biasanya, karena kecemasan masyarakat, maka ia ingin periksa sendiri, sehingga ya harus bayar sendiri," ujar dia.

Hingga hari ini, sebanyak 50 orang telah melakukan tes swab di RS Universitas Airlangga. 

Mereka terdiri dari 48 warga Surabaya dan dua pasien dari luar kota.

Febria berharap, ODP yang tak mengalami gejala seperti Covid-19 mengisolasi diri secara mandiri.

Pemkot Surabaya telah menyiapkan fasilitas khusus bernama Pojok Konsultasi Penanganan dan Pencegahan Covid-19 untuk mencegah penyebaran virus ini.

Fasilitas tersebut terletak di semua titik puskesmas seluruh Surabaya.

"Di sana warga bisa lebih dulu konsultasi. Supaya tidak berbondong-bondong ke RSUA," kata dia.

Sampai hari ini, terdapat tujuh orang yang dinyatakan positif terjangkit virsus corona di Surabaya dan dirawat di beberapa rumah sakit di Surabaya.

Selain itu, dua orang di Malang juga dilaporkan positif terinfeksi corona dan dirawat di RSUD Saiful Anwar. Satu di antaranya dilaporkan meninggal sebelum diumumkan.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/19/22515361/klarifikasi-tes-dan-perawatan-corona-gratis-di-surabaya-pemkot-hanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke