Salin Artikel

Menyoal Kedatangan 49 TKA China di Kendari, Transit di Thailand dan Baru Tiba di Indonesia

Video tersebut direkam di Bandara Haluoleo, Kendari, Minggu (15/3/2020) sekitar pukul 19.30.

Di video tersebut terdengar teriakan yang mengaitkan kedatangan WNA dengan virus corona yang mewabah di dunia.

Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Polisi Merdisyam sempat mengatakan para tenaga kerja asing (TKA) asal China tersebut datang dari Jakarta usai mengurung perpanjangan dan izin kerja.

“Mereka baru datang dari Jakarta, bukan dari China. Memang selama ini belum pernah pulang ke China. Mereka akan ke Morosi untuk bekerja kembali,” ungkap Kapolda saat dikonfirmasi di Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra, Minggu (15/3/2020) malam.

Namun pernyataan tersebut diralat.

Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Tenggara menyatakan mereka adalah TKA China asal Provinsi Henan yang baru tiba di Kendari.

Hari itu, ada 49 TKA China yang tiba menggunakan pesawat Garuda.

Menurut Kepala Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tenggara Sofyan mereka sempat menjalani karantina di Bangkok, Thailand selama 14 hari.

“Jadi mereka ini orang baru dari China, bukan memperpanjang visa, tapi mereka TKA baru. Kalau soal dikarantina di Indonesia, itu bukan ranah kami itu ranah KKP," terangnya.

Setelah mendapat surat kesehatan dari Pemerintah Thailand, mereka diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Surat kesehatan tersebut telah diverifikasi oleh perwakilan Pemerintah Indonesia di Thailand.

"Berdasarkan cap tanda masuk imigrasi Thailand yang tertera pada paspor mereka tiba di Thailand, pada 29 Februari 2020, tapi mereka juga telah dibekali dengan hasil medical certificate atau surat kesehatan, dari pemerintah Thailand,” kata Sofyan di rumah jabatan Gubernur Sultra, Senin (16/3/2020) malam.

Mereka juga telah diperiksa oleh petugas Karantina Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta dan mendapatkan kartu kewaspadaan kesehatan.

Berdasarkan surat tersebut, pihak Imigrasi Bandara Sokarno Hatta memperbolehkan mereka terbang ke Kendari dengan pesawat Garuda Indonesia GA 696.

Padahal berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM nomor 7 tahun 2020 tentang Pemberian Visa dan Izin Tinggal dalam Upaya Mencegah Masuknya Virus Corona, seluruh TKA yang masuk di Indonesia, wajib mengikuti proses karantina selama 14 hari.

Mereka hanya mendapat kartu kewaspadaan kesehatan dari KKP Bandara Soekarno Hatta.

Sementara itu Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi telah memerintahkan Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara dan BPBD Sulawesi Tenggara untuk mengisolasi 49 TKA yang sudah berada di Konawe.

Isolasi dilakukan untuk memastikan TKA tersebut bebas dari virus corona.

“Saya sudah turunkan langsung Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra dan RSUD Bahteramas, mereka memang ada tim gugus tugas sesuai dengan Keputusan Presiden nomor 7. Saya perintahkan untuk segera turun, sekitar pukul 04.00 WITA, subuh tadi,” katanya, Senin malam.

Ia mengaku khawatir dengan masuknya 49 TKA asal China yang akan bekerja di perusahaan tambang di Kabupaten Konawe.

"Jelas kita khawatir, ternyata WNA yang baru datang dari Cina," ungkapnya.

Ali Mazi mengungkapkan, hanya berwenang mengarantina 49 TKA itu, dan tidak bisa melakukan lockdown kawasan tempat mereka bekerja.

“Hanya 49 orang saja, kalau satu kawasan saya tidak punya kewenangan. Fasilitas karantina mereka, saya masih tunggu kabar dari tim gugus tugas di sana,” kata Ali.

Ia diduga menyebarkan video kedatangan puluhan TKA asal China di Bandara Haluoleo, Kendari yang sempat disebut datang dari Jakarta.

Kabid Humas Polda Sultra AKBP La Ode Proyek mengatakan video yang direkam HD menimbulkan keresahan di masyarakat.

Sementara itu, HD menyampaikan permohonan maaf atas video yang diunggahnya di media sosial.

"Saya pembuat rekaman video yang viral terkait kedatangan warga China di Kendari" ungkapnya.

Dia mengaku, tujuan disebarnya video tersebut hanya bentuk keisengan semata.

"Saya ucapkan secara spontan dan hanya untuk main-main,” katanya.

“Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya. Jika saya mengulanginya lagi maka saya siap dihukum sesuai dengan hukuman yang berlaku,” ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Kiki Andi Pati | Editor: Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief, Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2020/03/17/06070001/menyoal-kedatangan-49-tka-china-di-kendari-transit-di-thailand-dan-baru-tiba

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke