Salin Artikel

Tak Tahu Beracun, Sekeluarga Tewas Usai Makan Ikan Buntal Bumbu Santan 2 Hari, Anak Balita Selamat

Muhlis bersama istrinya, Dewi Ambarwati (50), dan mertuanya, Siti Habsah (80), dua kali memakan ikan buntal itu, yakni pada Senin (9/3/2020) dan keesokan harinya, Selasa (10/3/2020).

Pada hari pertama, mereka sebenarnya sudah merasakan pusing-pusing usai makan ikan buntal.

Namun, keesokan harinya, mereka tetap memakan ikan sisa kemarin dan menyebabkan perut mual tak tertahankan.

Ketiganya kemudian dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Namun sayang, nyawa mereka tidak tertolong.

"Diduga keracunan ikan buntal hasil memancing," kata Kapolres Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin saat dikonfirmasi pada Rabu (11/3/2020).

Sesampainya di rumah, ikan tersebut dimasak dengan bumbu santan.

Ketiganya pun menyantapnya tanpa mengetahui bahwa ikan tersebut beracun.

Polisi pun telah melakukan uji laboratorium terhadap sisa makanan ikan buntal itu.

"Mereka meninggal lantaran keracunan," kata dia.

Mereka meninggalkan seorang anak balita yang kebetulan tidak ikut makan ikan buntal.

Kini balita tersebut yatim piatu dan diasuh oleh kerabat yang lain.

Sebab itulah, ikan buntal hanya boleh dimasak oleh koki profesional.

Tetrodotoksin biasanya ditemukan di hati dan organ seks (gonad) dari beberapa ikan, seperti ikan buntal.

Efek pertama jika mengonsumsi tetrodotoksin ialah mengalami kesemutan di mulut hingga menyebabkan pusing hingga muntah.

Efek lanjutannya bisa menyebabkan kelumpuhan hingga menjalar ke otot pernapasan dan berujung kematian.

Sumber: Kompas.com (Editor: David Oliver Purba, Ariska Puspita Anggraini)

https://regional.kompas.com/read/2020/03/12/06100091/tak-tahu-beracun-sekeluarga-tewas-usai-makan-ikan-buntal-bumbu-santan-2-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke