Salin Artikel

Impor Ditutup Akibat Corona, Stok Gula Pasir Menipis di Jabar Jelang Ramadhan

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Mohamad Arifin Soedjayana, menipisnya stok gula pasir di Jabar turut dipicu adanya peningkatan permintaan.

Arifin telah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan RI untuk menangani penipisan persediaan gula pasir tersebut.

Hasilnya, pemerintah akan membuka kembali keran impor gula pasir dan barangnya akan sampai pada akhir Maret 2020.

"Dari hasil kita komunikasi dengan kementerian, izin impor sudah dibuka dan dilaksanakan. Hanya saja, paling akhir Maret barang gula pasir itu baru terdistribusi, untuk yang impor baru ini," kata Arifin saat dihubungi via telepon seluler, Rabu (11/3/2020).

Pasokan gula pasir lokal

Arifin menuturkan, selain impor, Jawa Barat masih mengandalkan pasokan gula pasir lokal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ia pun belum mendapat data pasti berapa kebutuhan gula pasir di Jabar.

"Angka kebutuhan gula ini belum pasti. Hanya kondisinya, di beberapa distributor, posisi stoknya rada kurang dan harganya tinggi, sekitar Rp 17.000 satu kilogram. Berapa tonasenya saya belum ada data terbaru, yang pasti menjelang Bulan Ramadan, kebutuhan gula akan meningkat," tuturnya.

Menurut Arifin, menipisnya stok gula pasir turut dialami Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia dan Bulog.

Karena itu, ia berupaya bersinergi dengan sejumlah pabrik gula, seperti produsen Gula Rajawali yang masih memiliki persediaan gula pasir di Jawa Barat.


Antisipasi Ramadhan

Selain kebutuhan gula yang biasa meningkat saat Ramadhan, katanya, persediaan gula lokal baru bertambah kembali setelah proses penggilingan tebu yang baru bisa dilakukan pada Juni dan Juli.

"Kami telah berkoordinasi dengan satgas pangan dan Produsen Gula Kristal Putih dan mengidentifikasi data stok terakhir yang dimiliki oleh pabrik gula yang berbasis tebu. Per 9 Maret 2020, data stok dilaporkan masih terdapat sebesar 150 ribu ton yang tersebar di Gudang PG di seluruh Indonesia," paparnya.

Menyikapi harga gula yang tinggi dan menipisnya stok, katanya, Menko Perekonomian RI juga telah memanggil para menteri dan meminta ada tambahan pasokan impor untuk gula.

Dalam rapat tersebut telah menyepakati akan ada tambahan pasokan impor sebelum Juni 2020. 

"Untuk itu Kemendag RI akan segera menindaklanjuti. Sesuai perhitungan tambahan impor gula akan mencukupi sampai akhir Juni yang bertepatan dengan perkiraan hasil giling tebu petani sudah siap dipasarkan," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/11/14405871/impor-ditutup-akibat-corona-stok-gula-pasir-menipis-di-jabar-jelang-ramadhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke