Salin Artikel

3 Orang Tewas di Lubang Tambang Emas Tradisional di Bengkulu, Polisi Investigasi Penyebabnya

Kapolres Lebong, AKBP Ichsan Nur melalui Kapolsek Lebong Utara, Iptu Firmansyah didampingi Kanit Reskrim Ipda Amir mengatakan, saat ini jajarannya dibantu Sat Reskrim Polres Lebong masih pengumpulan bahan keterangan sejumlah saksi-saksi yang ada di tempat kejadian perkara.

Musibah terjadi di lubang emas tambang tradisional di Desa Lebong Tambang Kecamatan Lebong Utara Kabupaten Lebong.

"Anggota dibantu Sat Reskrim Polres sudah turun melakukan olah TKP dan sejumlah saksi sudah diminta keterangan," ujarnya, Senin (9/3/2020).

Dugaan unsur kelalaian hingga keracunan gas

Kepolisian belum bisa menyimpulkan ada unsur kelalaian ataupun kecelakaan kerja mau pun bencana saat beraktivitas.

Bahkan, ia menerangkan akan meminta keterangan ahli dan hasil penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan penyebab kejadian. 

Walau pun saat kejadian banyak yang menyebutkan bahwa para korban tumbang karena kekurangan udara mau pun menghirup racun.

"Saksi pertama belum bisa diperiksa, karena masih dirawat. Untuk keterangan awal, memang kita duga para korban mengalami gangguan pernafasan atas dasar keterangan tim medis dan didukung tidak ada bekas luka," sebut dia.

3 meninggal, 12 dalam perawatan

Dia menegaskan, saat kejadian para penambang ini dikabarkan mengalami kecelakaan kerja saat menjalani rutinitas seperti biasa di lokasi tambang. 

Sebelumnya diberitakan tiga orang penambang emas meninggal dunia dan 12 orang lainnya terjebak di dalam lubang tambang emas tradisional akibat keracunan asap.

Sebanyak 12 orang yang terjebak tersebut saat ini menjalani perawatan di rumah sakit setempat.

Sedangkan 3 korban meninggal telah dimakamkan.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/09/14044491/3-orang-tewas-di-lubang-tambang-emas-tradisional-di-bengkulu-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke