Salin Artikel

Lapak Taman Baca Gratis di Stasiun Dibongkar, Pegiat Literasi Ini Dilarikan ke RS

TEGAL, KOMPAS.com - Ipin Katini (50), salah satu warga yang menduduki bangunan di atas lahan PT. KAI di Jalan Kolonel Sudiarto, Kota Tegal, Jawa Tengah, akhirnya sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Harapan Anda Kota Tegal selama lima hari, Minggu (8/3/2020).

Ipin sebelumnya mengalami syok dan kondisi kesehatannya menurun sehingga harus dilarikan ke rumah sakit setelah tempat huniannya yang dikemas Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Cahaya Baca dan warung makan itu dibongkar paksa petugas pada 3 Maret 2020.

Pembongkaran ratusan lapak pedagang kaki lima (PKL), kios, dan bangunan semi permanen yang menduduki lahan PT. KAI dan trotoar dilakukan pihak PT KAI bersama Pemkot Tegal sebagai upaya revitalisasi Taman Pancasila kawasan Stasiun Kota Tegal menuju kawasan Alun-alun Kota Tegal.

Ipin mengaku syok, karena satu-satunya tempat hunian dan mencari penghidupan harus dibongkar paksa petugas.

Ipin saat itu mengaku histeris, karena belum sempat memindahkan barang-barangnya, termasuk ratusan koleksi buku TBM gratis yang dikelolanya.

Istri dari Rusdianto ini juga menepis kabar yang sudah terlanjur beredar yang menyebutkan ia dipukul oleh petugas saat pembongkaran.

"Saya histeris saja karena barang-barang belum dikeluarkan. Tidak ada pemukulan, saya tidak dipukul atau kesenggol beko. Saya masuk rumah sakit karena kondisi kesehatan saya drop waktu itu," kata Ipin, kepada Kompas.com, Minggu (8/3/2020)

Meski demikian, Ipin mengaku rela dan sadar bahwa tanah yang didudukinya, bukan haknya. Adanya peristiwa pembongkaran memang menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.

Ada masyarakat yang mengaku setuju, ada pula yang seharusnya pedagang direlokasi sebelum pembongkaran.

"Tapi bagaimana lagi, tapi untuk kebaikan oleh pemerintah pada akhirnya kami harus menerima saja," kata Ipin.

Pemkot sebelumnya menyatakan sudah menyediakan tempat baru. Belakangan, alternatif lahan baru kembali disediakan Pemkot. Pasalnya, masih ada yang menilai relokasi yang disediakan sebelumnya kurang layak.

"Semoga bisa ada solusi, agar kami bisa berdagang lagi dan membuka TBM," kata Ipin.

Adanya peristiswa yang menimpa Ipin, menimbulkan simpati dan empati dari berbagai kalangan. Termasuk banyak rekannya sesama pegiat literasi yang tergabung dalam Forum TBM Kota Tegal.

Sementara itu kepulangan Ipin, dijemput rekannya dan Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro, Minggu (8/3/2020).

Ketua Forum TBM Kota Tegal Yusqon mengatakan, pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan Pemkot Tegal untuk mencari solusi.

Menurut Yusqon, meski bangunan sekarang sudah tak ada lagi, namun keberadaan TBM Cahaya Baca di kawasan stasiun sebelumnya sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

"Dan alhamdulillah, beliau Wakil Wali Kota M. Jumadi sudah mendapatkan kepastian untuk solusi TBM. Rencananya akan ditata lagi di stasiun kerja sama Pemkot Tegal dan PT. KAI," pungkas Yusqon.

Sementara itu, gelombang protes pembongkaran dari sejumlah pedagang masih terus bergulir.

Rencananya Senin (9/3/2020) seratusan pedagang akan kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Tegal.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/08/23390731/lapak-taman-baca-gratis-di-stasiun-dibongkar-pegiat-literasi-ini-dilarikan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke