NEWS
Salin Artikel

Ketika Harlah NU Digelar di Wilayah Muhammadiyah

PERINGATAN Hari Lahir (Harlah), milad (Arab) atau anniversary (Inggris) punya arti penting bagi perjalanan organisasi.

Harlah menandai milestone, penanda perjalanan waktu, penanda eksistensi dan bisa jadi penanda wibawa diri organisasi.

Ini cerita ringan tentang Harlah.

Nahdlatul Ulama (NU) merencanakan peringatan harlah NU ke 94 tanggal 5 Maret lalu di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta. nDilalah, masyarakat Kauman adalah mayoritas warga Muhammadiyah.

Harlah NU itu rencananya adalah sebuah gawe besar. Acara itu bisa jadi dihadiri ribuan orang apalagi mengundang pembicara yang sudah dikenal.

Nah, rencana gawe besar itu ternyata menarik perhatian dan menarik untuk menjadi bahan berita.

Maka berita pun berkembang seakan ada ketegangan terkait rencana harlah tersebut.

Setelah jalinan komunikasi timbal-balik setempat, gawe besar itu dipindahkan ke Universitas NU dengan baik-baik saja.

Dikabarkan sodok-sodokan

Yang menarik dari berita-berita itu adalah, dua organisasi Islam terbesar di negeri ini dikabarkan sodok-sodokan yang kemudian ditebar-luas.

Berita berkembang ketika ada penolakan lokasi pengajian.

Para pemangku mandat kedua organisasi sudah berusaha memberi penjelasan. Eh, malah, ada berita masing-masing anak muda organisasi dikabarkan saling bersiap.

Tidak jelas masing-masing bersiap untuk apa. Dan berita pun seakan dengan diam menunggu, siapa tahu terjadi peningkatan ketegangan.

Tapi syukurlah, berita pendek itu berakhir dengan baik.

Kita sering lupa bahwa kedua organisasi itu, Muhammadiyah dan NU, tumbuh dan berkembang berawal dari “kawah” yang sama, sekumpulan daerah sebelum lahirnya Indonesia.

Muhammadiyah dan NU lahir ketika negeri ini sedang membentuk diri menjadi sebuah negeri.

Keduanya lahir ketika tanah gemah ripah loh jinawi ini mengandung tua kelahiran sebuah negeri: Indonesia.

Para pemangku mandat di Muhammadiyah dan NU tentu paham sejarah organisasi ini. Sudah banyak buku ditulis tentang kedua organisasi, dan semuanya seia-sekata bahwa kedua organisasi ini erat terkait dengan sejarah masing-masing.

Dalam sejarahnya, seakan ada peran tangan yang menata bahwa kedua organisasi ini bergerak di tataran berbeda, satu di kalangan sudagar, berpendidikan modern, dan satu lagi berkiprah di kalangan masyarakat tradisional, ndeso, pesantren, sarungan yang agak jauh dari peredaran mainstream ekonomi.

KH Dahlan dan KH Asyari adalah teman dekat

Bahkan, pendiri kedua organisasi ini KH Dahlan dan KH Hasyim Asyari adalah teman dekat, bersahabat, berguru ke kiai yang sama Kiai Soleh Darat.

Cerita kedekatan dua tokoh pendiri Muhammadiyah dan NU diungkap lengkap dalam film “Jejak Langkah 2 Ulama.”

Tapi rupanya perjalanan waktu sekitar seratusan tahun dan perkembangan zaman agak mengaburkan cerita sejarah keakraban kedua organisasi dan ketulusan para pendiri kedua organisasi.

Bahkan pemberitaan yang gencar bisa juga mengalihkan perhatian dari keutuhan berkomunikasi.

Kekompakan kedua organisasi bisa saja tergerus jaman dan komunikasi tersedak oleh era komunikasi digital yang tanpa filter.

Kita kadang juga abai bahwa Islam mengajarkan cara tutur kata yang baik. Kita diajarkan jika kita berkunjung ke suatu rumah, maka ucapkanlah salam.

Bagi kita, jika kita menerima ucapan salam, maka balaslah salam itu dengan sebaik-baiknya, karena salam adalah doa.

Balas membalas salam adalah saling mendoakan.

Sejarah kedua organisasi ini adalah sejarah perjuangan sejak sebelum negeri ini wujud.

Jadi perjalanan panjang itu tak perlu menyisihkan pertemanan kedua pendiri yang bersahabat dan berguru bareng.

Seorang ahli komunikasi James E. Grunig punya ungkapan menarik: “The way we communicate with others and with ourselves ultimately determines the quality of our lives.” 

https://regional.kompas.com/read/2020/03/08/06510631/ketika-harlah-nu-digelar-di-wilayah-muhammadiyah

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Cerita di Balik Keindahan Nepal Van Java dan Peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Regional
Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Bupati Wonogiri: Pancasila Jadi Filter agar Bangsa Tidak Alami Disorientasi

Regional
Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Sebelas Serigala Berbulu Domba!

Regional
Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Jadi Pembicara BOSF, Kang Emil Ajak Generasi Muda Perkuat Semangat untuk Bawa Perubahan

Regional
Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke