Salin Artikel

Imbauan Uskup Agung Semarang untuk Pencegahan Virus Corona

Umat Katolik diminta menjaga kesehatan dengan mengonsumsi asupan makanan yang cukup dan sehat.  Selain itu, berolahraga secara teratur.

"Dibarengi suasana hati yang gembira penuh kepercayaan kepada Tuhan yang senantiasa menjaga dan melindungi umat-Nya," kata Uskup Agung Semarang Monsinyur Robertus Rubiyatmoko dalam surat edaran yang juga diunggah di akun Instagram @mgr.robertus.rubiyatmoko, Sabtu (7/3/2020).

Selain itu, umat Katolik diminta untuk melakukan hal-hal yang praktis dalam mencegah penularan dan penyebaran virus tersebut. 

Salah satunya dengan menjaga kebersihan tangan.

Hal itu bisa dengan cara membasuh tangan secara berkala atau dengan menggunakan cairan pembersih tangan.

Kemudian memakai kain penutup mulut dan hidung atau masker, khususnya saat sedang flu, batuk, pilek dan sakit tenggorokan.

Sedangkan, terkait pelaksanaan ibadah Ekaristi maupun ibadah lainnya, Uskup menyarankan supaya dilakukan dengan tiga hal yang praktis. 

"Air suci di pintu-pintu gereja untuk sementara waktu kita kosongkan. Kedua, komuni suci diterima pada tangan saja. Diharapkan bagi pembagi komuni, saat memberikan komuni bisa mencuci tangannya," kata Robertus.

Selanjutnya, salam damai menjelang komuni dapat dilakukan dengan sederhana.

"Mulai saling menganggukkan kepala dan membungkukkan badan, tanpa bersalaman atau berjabat tangan," kata dia.



Pada saat ibadah Jumat Agung, penghormatan salib dapat dilakukan secara sederhana dengan berlutut atau membungkuk di hadapan salib yang telah disediakan, tanpa memegang atau menciumnya.

Sementara itu, pelaksanaan ibadah misa Ekaristi yang diikuti puluhan jemaat berlangsung khidmat di Gereja Paroki Santa Theresia Bongsari, Semarang.

Di gereja tersebut, cawan air suci yang biasanya berada di balik pintu gereja, kini sudah tidak terlihat.

Tempat cawan itu tampak ditutup dengan selembar kain putih.

Pastor Gereja Paroki Santa Theresia Bongsari, Romo Eduardus Didik Cahyono mengatakan, pengosongan air suci di gerejanya dilakukan sesuai dengan surat imbauan dari Keuskupan Agung Semarang terkait antisipasi virus corona.

Terkait dengan wabah virus corona, gereja mengubah tata cara beribadah.

Mulai pengosongan air suci, mengubah salam komuni dan tidak ada tradisi mencium salib lagi.

"Kita tetap taati imbauan itu. Surat edarannya kita pasang di tiap pintu, biar jemaah paham situasi yang terjadi saat ini. Cuma memang untuk komuni, meski diimbau membungkukkan badan, tapi banyak jemaat yang masih bersalaman. Bagi kami itu tidak masalah," kata Eduardus.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/08/06330251/imbauan-uskup-agung-semarang-untuk-pencegahan-virus-corona

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke