Salin Artikel

Pelanggar Jadwal Buang Sampah di Kampung Ini Didoakan Mati

Karena itu, berbagai cara dilakukan oleh perangkat RT dan RW untuk menciptakan lingkungan permukiman tetap bersih dan terbebas dari berbagai ancaman penyakit.

Namun, bagaimana jadinya jika masih saja ada sebagian warga yang tak mau mendengar imbauan perangkat RT dan RW, salahsatunya misal soal ketaatan jadwal membuang sampah seperti yang terjadi di Dusun Satu, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Geram dan kesal dengan ulah segelintir warga yang bebal dan tak taat dengan aturan jadwal membuang sampah, perangkat RT dan RW setempat pun memasang spanduk berisi peringatan yang sangat keras.

Saking kerasnya, siapapun yang coba-coba membuang sampah di tempat tersebut tidak sesuai jadwal yang telah disepakati bersama, didoakan mati.

"Ya Allah cabutlah nyawa orang-orang yang membuang sampah tidak pada waktunya (Aamiin). Karena kami cape memperingatkan orang-orang yang tidak beriman,” demikian isi spanduk peringatan yang dipasang di tempat pembuangan sampah di kampung tersebut.


Puncak kekesalan dan geram

Ketua RW 001/001 Dusun Satu Agus F. Lingga (40) menuturkan, spanduk peringatan yang terdengar ekstrem tersebut sebagai puncak kekesalan pihaknya atas perilaku sebagian warga yang masih tak taat soal jadwal membuang sampah.

"Sudah berkali-kali diingatkan untuk tidak buang sampah di luar jadwal, masih buang juga," kata Agus kepada Kompas.com, Minggu (1/3/2020).

Padahal, berbagai cara sudah ditempuh, mulai dari penyebaran pamplet, wawar ke rumah-rumah warga hingga pemasangan papan imbauan dan peringatan. 

“Peringatan dengan kata yang lemah lembut, sudah. Dengan ancaman denda juga sudah, sampai kita pernah buat peringatan keras hingga kasar. Namun, tetap saja ada yang tidak mau dengar (melanggar jadwal buang sampah),” ujar dia.

Kekesalan Agus cukup beralasan, mengingat lokasi pembuangan sampah tersebut hanya berupa tempat transit sebelum sampah diangkut truk dinas kebersihan.

Selain itu, lokasinya tepat berada di samping trotoar dan deretan pertokoan pinggir jalan utama jalur Puncak.

“Kalau buang sampah tidak pada jadwalnya, dipastikan sampah tumpah ke jalan, meluber dan lingkungan sekitar jadi bau. Apalagi sekarang musim hujan,” ucapnya.


Jadwal buang sampah

Disebutkan, jadwal buang sampah untuk warga yang tinggal di lingkungan dua ke-RW-an itu telah disepakati hanya dua hari, yakni Jumat dan Sabtu.

Di luar hari-hari itu, tidak diperbolehkan alias dilarang.

“Soalnya kita sesuaikan dengan jadwal pengangkutan sampah oleh truk dinas. Apalagi, truk yang datang selalu tidak pernah dalam keadaan kosong. Jadinya, sampah dari sini sering tidak semuanya bisa terangkut,” tutur Agus.

Karena itu, besarnya dampak ketidaktaatan membuang sampah di luar jadwal terhadap kondisi kebersihan dan kesehatan lingkungan menjadi dasar pihaknya memasang spanduk peringatan bernada ekstrem tersebut.

“Sebelumnya kita urun rembuk dulu dengan perangkat RW dan RT soal spanduk ini. Sejauh ini tidak ada warga yang protes. Mudah-mudahan ini bisa jadi syok terapi," kata dia.

Dua pekan spanduk berukuran 2x3 meter itu terpampang, Agus mengaku, sedikit banyak memberikan dampak. Keberadaan sampah yang dibuang di luar jadwal lebih sedikit dibanding sebelumnya.

“Kita juga sedang rancang pengajuan ke pihak desa untuk pengadaan CCTV. Kalau masih ada yang melanggar dan kita pergoki. Pelakunya nanti kita foto dengan sampahnya, kita buatkan spanduknya sebesar ini juga,” ujar Agus.


Siapa pembuang sampah yang bandel?

Seorang warga setempat, Tini (35) setuju dengan pemasangan spanduk peringatan tersebut, kendati terdengar ekstrem.

Pasalnya, ulah warga yang membuang sampah di luar jadwal sangat berdampak terhadap kondisi kebersihan lingkungan permukiman, sehingga merugikan banyak pihak.

"Sampah jadi menumpuk, lingkungan terkesan kumuh, belum lagi bau menyengat," kata Tini.

Tini mengaku pernah menegur seorang warga yang kedapatan membuang sampah tidak pada jadwalnya.

"Buangnya pagi-pagi sekali. Saya tanya warga mana, ternyata orang situ (sambil menunjuk). Penghuni kontrakan," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/03/02/08524561/pelanggar-jadwal-buang-sampah-di-kampung-ini-didoakan-mati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke