Pengeboran sumur itu dilakukan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, Yatama Center, untuk memenuhi kebutuhan air para penghuni yayasan yatim piatu tersebut.
Pengeboran yang dilakukan sejak Rabu (26/2/2020) itu terpaksa dihentikan karena semburan lumpur tersebut.
Padahal, galian sumur telah mencapai kedalaman 60 meter.
"Jumat sore sudah keluar semburan setinggi satu meter, namun Sabtu hari ini semburan kian tinggi hingga 30 meter. Pengeborannya sedalam 60 meter," kata pengurus Yayasan Yatama, Kahar, di lokasi kejadian, Sabtu.
Kahar mengatakan, kejadian serupa juga pernah terjadi beberapa tahun lalu. Lokasi kejadian itu juga tak jauh dari lokasi pengeboran kali ini.
"Karena itu saya berharap pemerintah melakukan penelitian di sini," kata Kahar.
Fenomena itu menyita perhatian masyarakat sekitar. Satu per satu, masyarakat berbondong-bondong memenuhi lokasi pengeboran.
Salah satu warga Desa Karanganyar, Rudi Prasetyo (37) membenarkan kejadian serupa pernah terjadi beberapa tahun lalu.
"Iya, dulunya di kawasan ini pernah muncul fenomena seperti ini," kata Rudi.
Kepala Dinas Lingkungan (DLH) Kabupaten Grobogan, Agus Prastowo mengatakan, tim ahli telah diterjunkan untuk menindaklanjuti semburan lumpur itu.
DLH Grobogan juga telah berkoordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah.
Lokasi pengeboran sumur itu juga sudah disterilkan dan dipasangi garis polisi.
"Diperkirakan ada kandungan gas meski tak berbau menyengat. Kami koordinasikan juga dengan ESDM untuk segera melakukan penelitian dan penanganan," kata Agus.
https://regional.kompas.com/read/2020/02/29/20414981/semburan-lumpur-setinggi-30-meter-muncul-dari-lubang-galian-sumur-di
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.