Salin Artikel

Duduk Perkara Sopir Truk Tewas Diamuk Massa di Hadapan Polisi Bersenjata

Dikutip dari Tribunnews.com, tewasnya Yunus bermula saat dia berhenti di Jalan Trans Nabire, Dogiyai, karena mengetahui ada warga setempat bernama Damianus tewas setelah menabrak babi.

Melihat kejadian itu, Yunus melapor ke polsek terdekat. Yunus bersama anggota polisi mendatangi lokasi.

Namun setibanya di lokasi, justru warga mengira Yunus yang menabrak Damianus dan babi tersebut.

Warga yang tersulut emosi, kemudian mengejar Yunus dan menganiayanya hingga tewas di hadapan polisi besenjata.

Salah paham

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw saat dikonfirmasi mengatakan, telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan.

Dari informasi yang diterima, kasus tersebut terjadi karena masyarakat salah paham hingga akhirnya tersulut emosi.

Karena mereka menduga, Yunus yang menabrak warga asli setempat hingga tewas.

Padahal, fakta tidak seperti itu. Sehingga sebenarnya korban salah sasaran.

“Saya secara pribadi prihatin terhadap kasus penganiayaan yang menewaskan sopir itu. Yang jelas saya dapat informasi korban dicurigai merupakan pelaku tabrak lari terhadap korban yang meninggal. Namun, ternyata bukan dia sebenarnya, artinya salah sasaran. Dan kami akan tindak para pelaku,” ujar Kapolda.

Tewas di depan polisi

Saat disinggung terkait pembiaran anggotanya dalam peristiwa penganiayaan yang menewaskan Yunus, Paulus menyebut polisi tidak bisa berbuat banyak.

Karena jika anggota polisi bertindak tegas, dikhawatirkan akan jatuh banyak korban.

“Kalau saya bayangkan anggota melakukan tindakan tegas terhadap masyarakat itu, maka akan ada korban juga karena sebenarnya itu situasional," jelasnya.

Bukan karena tabrak babi

Terkait tewasnya Yunus yang ada di wilayahnya, Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa angkat bicara.

Yakobus menegaskan bahwa tewasnya Yunus bukan karena menabrak babi, seperti informasi yang tersebar di media sosial.

Para pelaku yang menganiaya Yunus hingga tewas tidak mempersoalkan babi tersebut.

"Tetapi hal ini karena tersulut emosi melihat kematian Demianus Mote yang dicurigai ditabrak oleh truk. Sehingga diharapkan untuk tidak mengembangkan dan menyebarluarkan isu seolah-olah nyawa babi dibalas dengan nyawa manusia," kata Bupati dikutip dari Antara, Jumat (28/2/2020).


Bupati juga menegaskan, tewasnya Yunus tidak ada hubungannya antara orang Dogiyai dengan orang Polewali Mandar, atau masalah antara orang Papua dan orang non-Papua.

Masalah ini murni kecelakaan lalu lintas dan tindak kriminal.

"Karena itu dimohon untuk tidak mengaitkan masalah kecelakaan lalu lintas dan kriminal ini dengan masalah politik, rasisme, agama, suku, kepulauan, dan lainnya," katanya.

Yakobus meminta maaf kepada keluarga Yunus, warga Polman dan Sulawesi yang tinggal di Dogiyai. (Editor Setyo Puji)

https://regional.kompas.com/read/2020/02/29/20203211/duduk-perkara-sopir-truk-tewas-diamuk-massa-di-hadapan-polisi-bersenjata

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke